Prihatna menjelaskan bahwa pada dasarnya ada dua faktor yang mendukung tren ini. Pertama, saat ini ada gadget berjumlah lebih banyak dan lebih canggih yang tersedia bagi para konsumen Indonesia. Kedua, keamanan pembelian online telah membaik dan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk melalukan pembelian online.

Survei Barometer Konsumen Google adalah sebuah survei yang diadakan dengan bekerja sama dengan situs e-commerce Indonesia Elevenia. Survei ini memiliki temuan-temuan kunci berikut:

78% responden mengatakan mereka membeli barang secara online melalui gadget seluler
52% responden mengatakan bahwa produk yang mereka sering beli secara online adalah pakaian dan perhiasan
para konsumen kebanyakan berbelanja melalui para retailer online (20%), toko-toko perlengkapan dan sepatu (11%), situs lelang seperti eBay (10%), dan agen-agen perjalanan (5%)

Sekitar 2.500 responden, berusia antara 18 sampai 46 tahun, diwawancarai untuk survei ini (yang diadakan dari bulan November 2014 sampai Februari 2015). Para responden bertempat tinggal di Jabodetabek, Bandung, Semarang dan Surabaya.

Google adalah perusahaan teknologi multinasional yang berasal dari Amerika Serikat (AS) yang berspesialisi di jasa dan produk-produk yang terkait dengan Internet.

Selama beberapa tahun terakhir perekonomian Indonesia telah dibebani oleh pertumbuhan yang melambat karena faktor-faktor eksternal (perekonomian global yang melambat dan lemahnya harga-harga komoditi) dan juga faktor-faktor internal (inflasi tinggi dan tingkat suku bunga yang tinggi). Di kuartal kedua tahun 2015, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia melambat ke level terendah selama enam tahun terakhir pada 4,67% pada basis year-on-year (y/y). Sementara itu, akibat pengetatan moneter di Amerika Serikat dan keputusan terbaru Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk mendevaluasi yuan, rupiah telah sangat melemah terhadap dollar AS.

Rupiah Indonesia versus Dollar AS (JISDOR):

| Source: Bank Indonesia

Bahas