• Bank Indonesia Remains Committed to Tight Monetary Stance

    The central bank of Indonesia (Bank Indonesia) is expected to keep its benchmark interest rate (BI rate) relatively high in order to safeguard Indonesia's financial stability in 2016 (instead of seeking accelerated economic growth through a rate cut). Despite easing pressures on inflation and the country's current account balance, Bank Indonesia Governor Agus Martowardojo said that persistent global uncertainty (referring to the looming US Fed Fund Rate hike and China's slowdown) justifies the tight monetary stance.

    Read column ›

  • Neraca Transaksi Berjalan Terkendali, Kekuatiran Mengenai Impor dan Transaksi Modal & Finansial

    Defisit transaksi berjalan Indonesia membaik menjadi 4,01 miliar dollar Amerika Serikat (AS), atau 1,86% dari produk domestik bruto (PDB), di kuartal ketiga tahun 2015. Bank Indonesia mengatakan bahwa perbaikan ini terutama disebabkan oleh neraca perdagangan non minyak & gas (migas). Kendati begitu, surplus transaksi modal dan keuangan Indonesia menurun menjadi 1,2 miliar dollar AS, menyebabkan defisit neraca pembayaran melebar menjadi 4,6 miliar dollar AS dari 2,9 miliar dollar AS di kuartal sebelumnya.

    Read column ›

  • Corporate Earnings Reports Indonesian Companies January-September 2015

    A selection of corporate earnings reports (covering net profit and revenues in the first nine months of 2015) of Indonesian companies that are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) is presented by Indonesia Investments below. The companies are categorized by sector: (1) agriculture and mining, (2) basic industry and chemicals, (3) miscellaneous industry, (4) consumer goods, (5) property and real estate, (6) infrastructure, utilities and transportation, (7) finance, and (8) trade, services and investment.

    Read column ›

  • Pemerintah Indonesia Akan Memotong Pajak Penghasilan Pribadi dan Perusahaan

    Ada berita baik untuk para pembayar pajak di Indonesia. Pemerintah Indonesia merencanakan untuk menurunkan pajak penghasilan pribadi, yang saat ini berkisar antara 5% sampai 30%, di awal 2016. Menteri Keuangan Indonesia Bambang Brodjonegoro mengatakan pajak penghasilan yang lebih rendah akan mempermudah para pembayar pajak untuk mematuhi hukum pajak, sambil mendongkrak daya beli masyarakat. Kendati begitu, dia menolak untuk menginformasikan jumlah pengurangan pajak penghasilan pribadi karena hal ini masih dalam tahap penelitian.

    Read column ›