Dalam dua bulan pertama di 2015 Indonesia mengalami deflasi karena menurunnya harga bahan bakar (dimungkinkan karena keputusan Pemerintah untuk menurunkan subsidi bahan bakar). Namun, minggu lalu Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa harga diesel bersubsidi dan bensin oktan rendah akan dinaikkan pada bulan April, sebuah keputusan yang menyebabkan tekanan inflasi. Diprediksi bahwa kenaikan harga ini terutama akan mempengaruhi tingkat inflasi Indonesia di bulan April.

Bank sentral (Bank Indonesia) tetap memperkirakan bahwa inflasi akan menurun sesuai targetnya antara 3-5% (y/y) pada akhir tahun. Pemerintah Indonesia menargetkan tingkat inflasi 5% (y/y) pada tahun ini.

 
Inflasi di Indonesia:

Bulan  Monthly Growth
          2013
 Monthly Growth
          2014
 Monthly Growth
          2015
Januari          1.03%          1.07%         -0.24%
Februari          0.75%          0.26%         -0.36%
Maret          0.63%          0.08%          0.17%
April         -0.10%         -0.02%
Mei         -0.03%          0.16%
Juni          1.03%          0.43%
Juli          3.29%          0.93%
Augustus          1.12%          0.47%
September         -0.35%          0.27%
Oktober          0.09%          0.47%
November          0.12%          1.50%
Desember          0.55%          2.46%
Total          8.38%          8.36%         -0.44%

Sumber: BPS


Inflasi di Indonesia 2008-2014:

     2008    2009    2010    2011    2012    2013    2014
Inflasi
(annual percent change)
    9.8     4.8     5.1     5.4     4.3     8.4     8.4

Sumber: Bank Dunia


HSBC Indonesia Manufacturing PMI

Pada hari ini juga diumumkan bahwa aktivitas manufaktur di Indonesia mengalami kontraksi, direfleksikan dengan skor 46,4 poin pada index Maret 2015 - level terendah sejak dimulainya pembuatan indeks ini empat tahun yang lalu (skor di bawah 50.0 memberikan sinyal kontraksi di industri manufaktur). Aktivitas manufaktur Indonesia kini telah mengalami kontraksi selama enam bulan berturut-turut, menyebabkan kekuatiran besar mengenai pertumbuhan ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini.


Indonesia Manufacturing PMI:

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,10% menjadi 5.458,10 pada pukul 11:52 Waktu Indonesia Barat (WIB) pada hari Rabu (01/04) karena para pelaku pasar membaca data ekonomi terbaru dan melakukan aksi pengambilan keuntungan setelah terjadi kenaikan indeks selama beberapa hari terakhir. Kemarin (31/03), IHSG naik 1,47%.

Namun, nilai tukar rupiah yang menjadi acuan Bank Indonesia (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate disingkat JISDOR) mengalami kenaikan 0,31% menjadi Rp 13.043 per dollar Amerika Serikat pada hari Rabu (01/04).


Rupiah Indonesia versus Dollar AS (JISDOR):

| Source: Bank Indonesia

Bahas