Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini Wall Street

  • Asian Stocks Up on Higher Oil Price & Monetary Easing Hopes

    The new trading week started positively in Asia. After Wall Street had risen sharply on Friday (22/01) due to higher oil prices (particularly causing surging energy stocks), Asia extended the rally on Monday (25/01). In addition, investors are optimistic that the central bank of Japan will turn to more easing (the institution will conduct its monthly policy meeting later this week), while the European Central Bank had already hinted at further easing in last week's policy meeting.

    Lanjut baca ›

  • Stock Market Update: Indonesian Stocks to Be Under Pressure

    The Jakarta Composite Index is expected to be under pressure on Monday (18/01) as the selloff continues in Asia. Both China's Shanghai Composite Index and Japan's Nikkei 225 index were down around 1.50 percent on Monday morning. Main concerns of investors are the persistent slide of crude oil prices as well as weak US retail sales and US industrial output in December. As a result, high-yielding currencies weakened, while demand for safe haven assets supported government debt and gold.

    Lanjut baca ›

  • Global Selloff Continues on Low Crude Oil and China Turmoil

    Asian stocks are again in deep red territory on Thursday (14/01), led by Chinese shares (which are on track to enter a bear market) as well as Japanese shares. It means that the rebound that had occurred earlier this week - caused by positive export data from China - was short-lived. The continued slide of oil prices (below USD $30 per barrel) and turmoil in China cause money to flow away from equity and fragile emerging market currencies.

    Lanjut baca ›

  • Pasar Saham & Rupiah Indonesia: Selling Besar-Besaran Terus Berlangsung

    Penjualan secara besar-besaran terus berlangsung di Asia pada Senin (11/01). Indeks-indeks saham di Asia - yang dipimpin oleh Shanghai Composite Index Republik Rakyat Tingkok (RRT) - jatuh parah. Inflasi RRT yang teredam pada bulan Desember, Shanghai Composite Index yang terjun 5,33% hari ini, turunnya harga minyak, dan jatuhnya saham di Wall Street akhir pekan lalu (saham Amerika Serikat mengalami minggu terburuknya dalam empat tahun terakhir), membuat investor mencari aset yang aman (safe haven) seperti emas, yen Jepang dan dollar AS. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia turun 1,78% menjadi 4.465,48 poin.

    Lanjut baca ›

  • Pasar Saham Indonesia: Saham Asia di Zona Merah, Selloff Saham Global Besar-Besaran

    Saham dan mata uang di seluruh Asia berada di bawah tekanan berat pada hari Kamis (07/01) setelah bank sentral Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menetapkan kurs yuan 0,51% lebih rendah (di 6.564,6 per dollar Amerika Serikat). Akibatnya, saham RRT anjlok lebih dari 7% (memicu mekanisme circuit-breaking baru - untuk hari kedua di minggu ini - 30 menit setelah perdagangan dibuka hari ini). Saham Asia juga lemah dikarenakan kerugian besar di Eropa dan di Wall Street semalam. Pasar bereaksi terhadap harga minyak yang turun ke level terendah dalam lebih dari tujuh tahun terakhir menjadi 33,97 dollar Amerika Serikat (AS) per barel.

    Lanjut baca ›

  • Indeks Harga Saham Gabungan Jatuh, Rupiah Menguat

    Indeks-indeks saham di Asia Tenggara jatuh pada hari Jumat (18/12), dipimpin oleh indeks-indeks acuan di Thailand dan Indonesia. Pasar-pasar Asia ini mengikuti koreksi global yang terjadi setelah investor mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi dari kenaikan suku bunga Federal Reserve. Saham-saham di Amerika Serikat (AS) dan Eropa turun pada hari Kamis dan hari Jumat, sementara harga minyak dan komoditi-komoditi lainnya terus menurun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia turun 1,92 persen menjadi 4,468.65 poin.

    Lanjut baca ›

  • Saham & Rupiah Indonesia: Aliran Modal Keluar Setelah Reli Kelegaan Pasar

    Setelah reli kuat pada hari Kamis (merespon positif terhadap pengumuman Federal Reserve untuk menaikkan Fed Fund Rate), aset-aset Indonesia melemah pada hari Jumat (18/12) sementara kebanyakan pasar Asia turun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,20% menjadi 4.501,34 poin pada pukul 09:45 WIB, sementara rupiah telah melemah 0,22% menjadi Rp 14.040 per dollar Amerika Serikat (Bloomberg Dollar Index). Karena itu, saham-saham Indonesia mengikuti contoh saham-saham Amerika Serikat (AS) yang jatuh semalam.

    Lanjut baca ›

  • Kejatuhan Saham di Seluruh Dunia; Apa Faktor-Faktor yang Menyebabkannya?

    Di seluruh dunia, indeks-indeks saham jatuh karena kekuatiran berkepanjangan mengenai rendahnya harga komoditi (terutama karena harga minyak mentah menurun ke level terendah selama 2 bulan terakhir dan mungkin mulai kembali mendekati level 40 dollar AS), kekuatiran mengenai perlambatan pertumbuhan kredit di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), sementara pasar juga bersiap-siap untuk kemungkinan kenaikan suku bunga AS di bulan Desember (sebuah tindakan yang akan memicu capital outflows dari aset-aset negara berkembang yang lebih berisiko). Bulan ini pasar berada di bawah tekanan jual yang besar setelah mengalami reli di bulan Oktober.

    Lanjut baca ›

  • Saham-Saham Asia Diperkirakan di Bawah Tekanan pada Hari Kamis

    Saham-saham di Asia diprediksi akan berada di bawah tekanan hari ini karena harga minyak mentah turun 2,9% semalam setelah American Petroleum Institute menerbitkan sebuah laporan yang menyatakan suplai minyak Amerika Serikat (AS) bertambah secara tak terduga sebesar 6,3 juta barel. Harga komoditi lain juga turun setelah penerbitan data output industri yang jatuh dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada hari Rabu. Kendati begitu, dengan penjualan ritel RRT yang positif di bulan Oktober (kenaikan terkuat pada tahun ini) sedikit kemungkinan akan terjadi stimulus besar baru dari pihak berwenang RRT.

    Lanjut baca ›

  • Indonesian Stock Market & Rupiah Update: Positive Global Sentiments

    Indonesian stocks and the rupiah outperformed their regional peers on Tuesday (03/11) after US stocks posted strong gains overnight on the back of a spate of acquisition deals and positive US manufacturing activity and construction spending data. Most Asian stock indices rose on these improved global market sentiments. Indonesia's benchmark Jakarta Composite Index climbed 1.53 percent to 4,533.09 points.

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru Wall Street

  • Indonesia's Stock Index Rises 0.46% but Market is Waiting for US Data

    Indonesia's main stock index (IHSG) went up 0.46 percent to 4,602.81 on Friday (05/07). The index followed the general trend in Asia, where most stock indices rose. Of all 473 listed companies on the Indonesia stock exchange (IDX), 102 rose, 140 weakened, and 113 did not move. Foreign investors are still withdrawing their money from the IHSG. Today, foreigners recorded a net sale of IDR 260.7 billion (USD $26 million). Basic industry and consumption were the sectors that provided most support for the IHSG.

    Lanjut baca ›

  • Indonesian, American and European Stock Indices on Wednesday (03/07)

    IHSG - Indonesia Stock Exchange - 3 July 2013 - Indonesian Index - Indonesia Investments

    Indonesia's main stock index (IHSG) took another large blow on Wednesday (03/07). The index fell 3.20 percent to 4,577.15 points as investors were worried after reading the revised outlook of the World Bank. The institution downgraded its forecast for economic growth in Indonesia in 2013 from 6.2 percent to 5.9 percent. Higher inflation, because of the recent subsidized fuel price hike, is expected to result in lower domestic consumption. The IDR rupiah posted a slight weakening to IDR 9,941.

    Lanjut baca ›

  • Positive Impact Wall Street on Indonesia's Stock Index (IHSG)

    For the third day in a row, Indonesia's main stock index (IHSG) made a strong upward jump on Friday (28/06). Supported by strong American and European stock indices on the previous trading day, the IHSG rose 3.06 percent to 4,818.90 points. American and European indices mostly rose on Thursday (27/06) due to various positive macroeconomic data from the USA. These economic data translated into the good performance of the IHSG and other Asian stock indices on Friday. All sectoral indices of the IHSG were reported to have grown.

    Lanjut baca ›

No business profiles with this tag