Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini Janet Yellen

  • Saham & Rupiah Indonesia: Tekanan karena Kenaikan Suku Bunga AS & Yunani

    Sebagian besar pasar saham Asia turun pada hari Rabu (27/05), termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG turun 0,95% menjadi 5.270,22 poin pada pukul 14:32 WIB. Performa yang buruk saham-saham di seluruh Asia hari ini mengikuti jatuhnya pasar saham Amerika Serikat (AS) kemarin. Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq semuanya menurunkan sekitar 1% karena kuatnya dollar AS setelah terbitnya sejumlah data perekonomian AS yang kuat (yang mendukung kenaikan suku bunga AS sebelum akhir tahun) dan meningkatnya kekuatiran mengenai krisis hutang di Yunani.

    Lanjut baca ›

  • Rupiah Indonesia Mulai Melemah setelah Dollar AS Menguat Pasca Data Inflasi

    Rupiah Indonesia memulai minggu perdagangan baru dengan catatan negatif. Pukul 10:45 WIB, rupiah telah melemah 0,17% menjadi Rp 13.181 per dollar AS menurut Bloomberg Dollar Index. Alasan utama untuk performa ini adalah karena dollar AS telah menguat secara global setelah Pimpinan Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa dia yakin akan terjadi kenaikan suku bunga as yang pertama sejak hampir satu dekade sebelum akhir tahun ini (asal data perekonomian AS terus membaik).

    Lanjut baca ›

  • Update Pasar: Saham Indonesia & Rupiah Menguat pada Hari Jumat

    Nilai saham Indonesia dan rupiah menguat pada hari perdagangan terakhir karena didukung oleh kenaikan sedang dari sejumlah indeks di Wall Street pada hari Kamis (07/05), yang sangat kontras dengan penjualan besar-besaran yang terjadi sehari sebelumnya setelah pimpinan Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa harga saham-saham Amerika Serikat (AS) mungkin dihargaii secara berlebihan. Sementara itu, data perdagangan yang lemah dari Republik Rakyat Tionghoa (RRT) mungkin akan mendorong para pembuat kebijakan RRT untuk menyediakan lebih banyak stimulus. Indeks Harga Saham Gabungan naik 0,62% menjadi 5.182,21 poin pada hari Jumat (08/05).

    Lanjut baca ›

  • Why Did Indonesian Stocks and Rupiah Weaken Today?

    The Indonesian rupiah depreciated sharply, while the country’s stocks fell. According to the Bloomberg Dollar Index, Indonesia’s currency depreciated 0.86 percent to IDR 13,148 per US dollar on Thursday (07/05). This performance was in line with the performance of other Asian currencies. Of the 11 Asian currencies that are followed by Bloomberg, only Japan’s yen appreciated against the US dollar. The Indian rupee was the worst performer today, weakening 1.06 percent against the greenback.

    Lanjut baca ›

  • Stocks & Rupiah Update Indonesia: Mixed Signals Federal Reserve

    Indonesian stocks continued to fall today (30/04). After the first trading session, Indonesia’s benchmark Jakarta Composite Index fell 0.11 percent to 5,099.83 points. The index was negatively affected by yesterday’s weakening stock indices in the USA and Europe. These indices experienced a correction due to mixed signals stemming from the latest US Federal Reserve’s FOMC meeting. Contrary to its March policy statement, the Fed did not rule out hiking rates at the next meeting. However, it also downgraded the US growth outlook.

    Lanjut baca ›

  • Stocks & Currency: Asian Emerging Markets Relieved after Fed Minutes

    Minutes of the Federal Reserve’s latest FOMC meeting (17-18 March), released Wednesday (08/04), show that the US central bank is divided about the timing of higher US interest rates. Several policymakers would approve such an interest rate hike in June 2015, while others would prefer to see rates increase later this year or even next year as they consider that the US economy is still not strong enough yet. However, when reading the minutes there are some signs suggesting that the institution is on course to raise its key rate this year.

    Lanjut baca ›

  • Stocks & Rupiah Update Indonesia: Impact of Janet Yellen’s Statements

    Whereas the Indonesian rupiah is depreciating on Monday’s trading day (30/03), Indonesian stocks climb significantly. At 14:15 pm local Jakarta time, the benchmark stock index (Jakarta Composite Index) had gained 0.93 percent to 5,444.27 points. In line with other Asian markets, Indonesia’s stock index felt the positive impact of Fed Chief Janet Yellen’s statements on Friday (27/03). Yellen indicated in a speech in San Francisco that it is riskier to raise US interest rates too fast than to raise them too slowly.

    Lanjut baca ›

  • Apa yang Mempengaruhi Performa Rupiah Minggu ini?

    Tampaknya, pesan Federal Reserve bahwa Fed masih menunda menaikkan suku bunga di Amerika Serikat (AS) hanya mengimplikasikan periode singkat pelemahan dollar AS terhadap mata uang Asia. Pada hari Jumat (20/03), rupiah melemah 0,51% menjadi Rp 13.124 per dollar AS menurut Bloomberg Dollar Index. Volatilitas tinggi pada saat ini juga merupakan akibat dari kebijakan berbeda yang diterapkan oleh berbagai bank sentral. Sementara Federal Reserve AS bertekad untuk lebih mengetatkan kebijakan moneternya, bank sentral di Jepang dan Eropa melakukan sebaliknya.

    Lanjut baca ›

  • Update Saham & Rupiah Indonesia: Penguatan USD Melanda Pasar

    Saham-saham Indonesia dan nilai tukar rupiah kena dampak negatif dari penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) pada hari Senin (09/03) setelah rilisnya US payrolls yang lebih kuat dari prediksi sebelumnya dan karenanya memperkuat dugaan bahwa US Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pinjaman acuannya pada bulan Juni. Terlebih lagi, pada minggu lalu, Gubernur bank sentral AS Janet Yellen telah memberikan sinyal kepada Konggres AS bahwa bank sentral AS mungkin akan mengurangi 'patient stance'. IHSG jatuh 1,25% ke 5.445,84 poin pada sesi perdagangan pertama di hari Senin (09/03).

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Ok dengan Rupiah Lemah Demi Memperbaiki Transaksi Berjalan

    Nilai tukar rupiah melemah 0,79% menjadi Rp 12.932 per dollar Amerika Serikat (AS) menurut Bloomberg Dollar Index pada hari Jumat (27/02), level terendah sejak akhir 2008, setelah bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) menyatakan tidak berencana melakukan terlalu banyak intervensi untuk mendukung rupiah. Bank Indonesia (BI) menyatakan tidak memiliki level target untuk rupiah dan tidak akan melawan pasar. Statemen ini merupakan sinyal-sinyal bahwa BI nyaman dengan rupiah yang lemah demi memperbaiki neraca transaksi berjalan.

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru Janet Yellen

  • Unable to Continue Rebound; Indonesia's Stock Index Falls 0.73%

    Indonesia's benchmark stock index (IHSG) was not able to continue its rebound. On Friday (15/11), the IHSG fell 0.73 percent to 4,335.45 points amid widespread profit taking. Foreign investors recorded net selling of IDR 193 billion (USD $16.9 million) on today's trading day. Moreover, investors are concerned about the impact of the higher interest rate of the central bank (7.50 percent), particularly on the property and banking sectors in the fourth quarter of 2013.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia's Main Stock Index (IHSG) Rises Slightly amid Mixed Markets

    Although Indonesia's benchmark stock index (IHSG) started mixed on Wednesday (09/10), it gradually climbed as the trading day moved on. The country's benchmark interest rate (BI rate), which was kept at 7.25 percent by Bank Indonesia on Tuesday (08/10), continued to make a positive impact. However, negative market sentiments were brought on by the US shutdown as well as the downgrade of the IMF's outlook for world economic growth in 2013 and 2014. Lastly, the weakening IDR rupiah also implied negative market sentiments.

    Lanjut baca ›

No business profiles with this tag