Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini Initial Public Offering

  • IPO of Indonesia Pondasi Raya (Indopora) on the Indonesia Stock Exchange

    Construction firm Indonesia Pondasi Raya plans to conduct an initial public offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange in December 2015. The company, better known as Indopora, aims to raise around IDR 530 billion (approx. USD $39 million) by offering 303 million shares, or 15.1 percent of its paid-up capital, at a price ranging between IDR 1,280 and IDR 1,920 per share. This range is based on a price-to-earnings ratio of 8 to 12 times. Kurnia Salim, Head of Institutional Business at Yuanta Securities Indonesia, said Indopora is projected to collect IDR 333 billion (approx. USD $25 million) in net profit in 2016.

    Lanjut baca ›

  • IPO Mitra Komunikasi Nusantara on the Indonesia Stock Exchange

    Today Mitra Komunikasi Nusantara made a successful trading debut on the Indonesia Stock Exchange. The company, a prepaid mobile credit wholesaler, became the 14th Indonesian company to conduct an initial public offering (IPO) on the IDX this year. Offered at an initial price of IDR 200 (approx USD $0.01) per share, the price rose 70 percent at its trading debut, finishing at IDR 340 per share. Mitra Komunikasi Nusantara is engaged in the trading and sales of smartphones, gadgets, and voucher reloading.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Stock Exchange Update: IPOs Short of Target in 2015

    The economic slowdown and looming capital outflows related to higher US interest rates have been the main reasons why it is highly unlikely for the Indonesia Stock Exchange (IDX) to achieve its revised target of seeing 22 companies conducting an initial public offering (IPO) on the IDX in 2015. So far this year, only 13 companies have listed on the IDX. However, reportedly, there are still about a dozen local companies interested to prepare an IPO in the next two months.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Stock Exchange: Initial Public Offering Bank Harda Internasional

    On Wednesday (12/08), Bank Harda Internasional became the 12th company to list on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2015. The bank released 800 million shares to the public at a price of IDR 125 (USD $0.01) per share hence raising IDR 100 billion (USD $7.2 million) through the initial public offering (IPO). Despite harsh conditions - the benchmark Jakarta Composite Index fell 2.66 percent during the first trading session on Wednesday - shares of Bank Harda Internasional (with IDX code BBHI) rose 3.2 percent to IDR 129.

    Lanjut baca ›

  • Penawaran Saham Perdana Binakarya Jaya Abadi di Bursa Efek Indonesia

    Pada hari Selasa (14/07), perusahaan konstruksi dan pengembang properti Binakarya Jaya Abadi menjadi perusahaan ke-11 yang didaftarkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2015. Perusahaan ini menawarkan 150 juta saham, 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dengan harga penawaran Rp 1.000 per saham, mengumpulkan Rp 150 miliar. Kendati sentimen pasar lemah, saham perusahaan ini naik 50% dalam debut perdagangannya di BEI. RHB OSK Securities adalah underwriter untuk IPO ini.

    Lanjut baca ›

  • Penawaran Saham Perdana Anabatic Technologies di Bursa Efek Indonesia

    Penyedia solusi teknologi informasi Anabatic Technologies, menjadi perusahaan ke-10 yang mendaftarkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2015. Dengan menjual 375 juta saham, atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam IPO, Anabatic Technologies mengumpulkan Rp 262,5 miliar. Dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) 10% dari saham Anabatic dibeli oleh penyedia solusi teknologi informasi asal Jepang TIS. Melalui kemitraan ini, Anabatic memprediksi akan memperluas bisnisnya di luar Indonesia.

    Lanjut baca ›

  • Strong Debut Merdeka Copper Gold on Indonesia Stock Exchange

    Shares of Indonesian mining company Merdeka Copper Gold rose about 15 percent on its trading debut on Friday (19/06). The company, a subsidiary of Saratoga Capital, was the sixth company to conduct an initial public offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2015. Head of Finance and Corporate Secretary Ellie Turjandi said that Merdeka’s shares had been oversubscribed nearly 40 times during the public offering (11-15 June 2015), reflecting investors’ confidence even though the company has not yet begun production.

    Lanjut baca ›

  • AirAsia Rencanakan Penawaran Saham Perdana & Obligasi di Bursa Efek Indonesia

    Maskapai penerbangan berbiaya rendah Indonesia AirAsia, unit lokal dari AirAsia yang bermarkas di Malaysia dan salah satu maskapai penerbangan berbiaya rendah unggulan di dunia, akan berusaha mengumpulkan 250 juta dollar AS selama dua tahun ke depan melalui sebuah penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta penerbitan obligasi konversi. Obligasi ini senilai 110 juta dollar AS (yang akan memiliki tingkat kupon rendah dengan waktu jatuh tempo 2 tahun), sementara IPOnya (yang dijadwalkan untuk 2017) diprediksi untuk menghasilkan sekitar 150 juta dollar AS.

    Lanjut baca ›

  • Berita IPO Indonesia: Binakarya Jaya Abadi & Anabatic Technologies

    Dua perusahaan mengumumkan akan melaksanakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan ini dalam rangka mengumpulkan dana untuk ekspansi bisnis. Perusahaan ini adalah pengembang properti Binakarya Jaya Abadi dan penyedia solusi teknologi informasi Anabatic Technologies. Sampai dengan awal Juni, total lima perusahaan telah didaftarkan (termasuk pendaftaran ulang Mitra Energi Persada) di BEI pada tahun ini. BEI menargetkan pendaftaran total 32 perusahaan di BEI pada tahun ini.

    Lanjut baca ›

  • Initial Public Offering (IPO) Puradelta Lestari on Indonesia Stock Exchange

    Industrial estate developer Puradelta Lestari, unit of Singapore-listed Sinarmas Land Ltd, was listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) on Friday (29/05) thus becoming the fifth firm to go public on the IDX in 2015. Through the initial public offering (IPO) Puradelta Lestari raised IDR 1 trillion (USD $76 million) by offering 4.8 billion shares to the public, equivalent to ten percent of the company’s enlarged capital, for a price of IDR 210 per share. On the first trading day, shares of the company rose 4.29 percent.

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru Initial Public Offering

  • Indonesia Stock Exchange (IDX) Wants to Be ASEAN's Biggest by 2020

    The Indonesia Stock Exchange (IDX) is serious about becoming the largest stock exchange in the ASEAN region - in terms of transaction value and the number of listed companies - by the year 2020. Currently, Singapore remains the largest stock exchange in the ASEAN region with a market capitalization of about USD $640 billion (in 2015), nearly twice the size of Indonesia's stock exchange (the market capitalization is the number of total outstanding shares at the exchange multiplied by their stock prices).

    Lanjut baca ›

  • Few IPOs & Rights Issues: Fundraising in Indonesia's Capital Markets Low

    Fundraising in Indonesia's capital markets touched a multi-year low in the first quarter of 2016. Based on data from Bloomberg, only IDR 142.1 billion (approx. USD $10.8 million) was raised through rights issues and initial public offerings (IPOs) on the Indonesia Stock Exchange in Q1-2016, the lowest figure in the past seven years. Analysts expect fundraising in the capital markets of Indonesia to improve from the second quarter of 2016 onward due to expected accelerating economic growth and Bank Indonesia's lower interest rate environment.

    Lanjut baca ›

  • Successful IPO Dua Putra Utama Makmur on Indonesia Stock Exchange

    Shares of newly-listed Dua Putra Utama Makmur soared on Tuesday (08/12) at its debut on the Indonesia Stock Exchange (IDX). Shares of the fish processing firm, the 15th company to be welcomed on the IDX in 2015, climbed 50 percent to finish at IDR 825 per share. Dua Putra Utama Makmur offered 40 percent (1.67 billion new shares) of its total equity at a price of IDR 550 per share, hence raising IDR 918.5 billion (approx. USD $67 million).

    Lanjut baca ›

  • IPO of Kino Indonesia on the Indonesia Stock Exchange

    Before the end of the year, fast-moving consumer goods (FMCG) company Kino Indonesia plans to conduct an initial public offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange. The company aims to raise around IDR 1 trillion (approx. USD $74 million) by offering 228.6 million new shares, equivalent to 16 percent of its enlarged capital, to the public. The price range of has been set between IDR 3,750 and IDR 5,225 per share. Credit Suisse, Deutsche Bank and Indo Premier Securities launched the float on Tuesday (10/11) with book-building to continue until 20 November.

    Lanjut baca ›

  • Penawaran Saham Perdana Garuda Metalindo di Bursa Efek Indonesia

    Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut Garuda Metalindo sebagai perusahaan ke-9 yang didaftarkan di BEI sejauh ini di tahun 2015. Pendaftarannya sukses dan saham perusahaan ini, diperdagangkan dengan simbol ticker BOLT, naik 50% pada debut perdagangannya. Garuda Metalindo adalah perusahaan manufaktur mur dan baut untuk industri otomotif dan saat ini memiliki dua pabrik di Tangerang dan Kapuk (Jawa). Klien-klien dari perusahaan ini termasuk Astra Honda Motor, Kawasaki Motor, Krama Yudha Tiga Berlian Motor, dan Suzuki Indomobil Motor.

    Lanjut baca ›

  • IPO Mega Manunggal Property di Bursa Efek Indonesia

    Mega Manunggal Property, sebuah pengembang dan penyedia fasilitas logistik Indonesia, mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat (12/06) dan karenanya menjadi perusahaan keenam yang telah melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) di BEI tahun ini sehingga jumlah total perusahaan yang terdaftar di BEI menjadi 511 perusahaan. Mega Manunggal Property menawarkan 1,7 miliar saham, atau 30% dari modal saham yang persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor, dengan harga Rp 585 per saham maka mengumpulkan Rp 1 triliun.

    Lanjut baca ›

  • IPO & Rights Issue Indonesia: Kresna Graha, Mega Manunggal & Bess Finance

    Several Indonesian companies decided to delay their initial public offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2014 due to great political uncertainties brought about by Indonesia’s ‘political year’ (legislative and presidential elections). Moreover, sluggish global economic growth, slowing domestic growth as well as the scrapping of the Federal Reserve’s quantitative easing program impacted on investors’ confidence. Therefore, only 20 companies conducted an IPO last year. This year we should see more IPOs in Indonesia.

    Lanjut baca ›

  • Perusahaan Diprediksi Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia di 2015

    Prospek untuk penawaran saham perdana (IPO) di Indonesia positif pada 2015, atau, setidaknya lebih positif dibandingkan tahun 2014 yang merupakan ‘tahun politik’ Indonesia (karena pemilihan legislatif dan presiden) sehingga menyebabkan ketidakjelasan di pasar akibat kondisi politik. Meskipun begitu, pertumbuhan ekonomi negara yang melambat dan ancaman capital outflow yang disebabkan oleh prediksi pengetatan moneter lebih lanjut di AS sebelum akhir tahun, telah membuat para pelaku pasar berhati-hati. Bursa Efek Indonesia (BEI) memprediksi total 32 pendaftaran baru di 2015, naik dari 20 di tahun lalu.

    Lanjut baca ›

  • Penawaran Umum Perdana di Indonesia: Mitra Keluarga Karyasehat

    Mitra Keluarga Karyasehat, operator rumah sakit dan unit usaha dari Grup Kalbe, menargetkan untuk meraup Rp 4,2 trilliun dalam penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Maret 2015. Perusahaan ini akan menawarkan 261,9 juta saham, setara dengan 18% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Lima persen dari total saham ini adalah saham baru, sementara 13% adalah saham didivestasi private equity firm Lion Investment Partners.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Stock Exchange: Listing of Bank Agris & Intan Baruprana Finance

    On Monday (22/12), two Indonesian companies were listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). Financing firm Intan Baruprana Finance, subsidiary of publicly listed heavy equipment distributor Intraco Penta, and lender Bank Agris, unit of Dian Intan Perkasa (part of Thailand-based Charoen Pokphand Group). The companies are the 22nd and 23rd company to have conducted an initial public offering (IPO) on the IDX in 2014. The IDX is expecting to see one more IPO this year: Golden Plantation.

    Lanjut baca ›

No business profiles with this tag