Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini GDP 2015

  • Rupiah & Stock Market Update Indonesia: Stormy Weather

    Indonesian stocks and the rupiah are experiencing severe pressures at the start of the new trading week. Indonesia’s benchmark stock index (Jakarta Composite Index) declined 1.68 percent to 5,014.99 points (a seven-month low), while the rupiah depreciated 0.71 percent to IDR 13,385 per US dollar according to the Bloomberg Dollar Index on Monday (08/06). As such, the rupiah extended its record-low closing in the post Asian Financial Crisis era. Indonesian stocks and the rupiah are the worst performing Asian assets.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Investments' Newsletter of 31 May 2015 Released

    On 31 May 2015, Indonesia Investments released the latest edition of its newsletter. This free newsletter, which is sent to our subscribers once per week, contains the most important news stories from Indonesia that have been reported on our website in the last seven days. Most of the topics involve economic topics such as Indonesia’s GDP growth, a stocks and rupiah update, the IPO of Puradelta Lestari, Indonesia’s participation in a news Islamic infrastructure bank, the role of household consumption in the Indonesian economy, and more.

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Revises Down Economic Growth Outlook to 5.1%

    The central bank of Indonesia (Bank Indonesia) revised down its economic growth outlook for Indonesia in 2015. In a meeting with the House of Representatives’ Budget Committee, Bank Indonesia Governor Agus Martowardojo said that Indonesia’s GDP growth is expected to reach 5.1 percent (y/y) this year. Previously, the central bank projected economic growth in the range of 5.4 to 5.8 percent (y/y). However, after seeing weak growth in the first quarter (4.71 percent y/y), projections had to be revised.

    Lanjut baca ›

  • Minister Brodjonegoro: Economy of Indonesia is Facing Four Risks

    In a meeting with Commission XI of Indonesia’s House of Representatives (DPR), Indonesian Finance Minister Bambang Brodjonegoro stated that the economy of Indonesia is currently facing four global risks. These four risks are low international commodity prices, China’s slowing economic expansion, the Greek debt crisis in the Eurozone and, lastly, further monetary tightening to be conducted by the US Federal Reserve. These issues are not new and have already contributed to slowing economic growth in Indonesia.

    Lanjut baca ›

  • Batasan Tidak Kena Pajak untuk Pajak Penghasilan Perorangan di Indonesia Dinaikkan?

    Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan Indonesia, mengumumkan pada hari Rabu (27/05) bahwa Pemerintah Indonesia mungkin menaikkan batasan tidak kena pajak - yang membedakan antara penghasilan perorangan yang kena pajak dan tidak kena pajak - sebanyak hampir 50%. Meskipun tindakan ini akan mengimplikasikan pendapatan pajak yang lebih rendah untuk Pemerintah, ini akan memperkuat daya beli masyarakat Indonesia dan bisa agak mendongkrak aktivitas perekonomian di sebuah perekonomian yang dibebani oleh perlambatan pertumbuhan perekonomian sejak 2011.

    Lanjut baca ›

  • Produsen Sepeda Motor Indonesia Memotong Produksi Akibat Daya Beli

    Sama dengan industri otomotif, industri sepeda motor Indonesia juga merasakan dampak dari penurunan permintaan sejauh ini di tahun ini. Karena perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dikombinasikan dengan suku bunga domestik yang tinggi dan melemahnya nilai rupiah, daya beli masyarakat Indonesia telah berkurang dan karenanya para konsumen Indonesia telah menjadi lebih berhati-hati dalam membeli sepeda motor dan mobil. Akibatnya, jumlah stok sepeda motor di dealer-dealer lokal telah meningkat dan salah satu cara untuk menjaga rasio penawaran-permintaan yang sehat adalah dengan mengurangi produksi sepeda motor.

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Menjaga Kebijakan Moneter Ketat, Suku Bunga Tak Berubah

    Bank Indonesia menunjukkan komitmennya pada kebijakan moneter yang relatif ketat karena tidak mengubah suku bunga dalam Pertemuan Dewan Gubernur bulan Mei. Meskipun ada tekanan-tekanan dari pemerintah dan para pelaku bisnis untuk memotong suku bunga (yang akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi), Bank Indonesia mempertahankan suku bunga BI yang menjadi acuannya pada 7,50%, overnight deposit facility pada 5,50% dan lending facility rate pada 8,00%.

    Lanjut baca ›

  • Dilemma Bank Indonesia: To Cut Interest Rates or Not?

    The central bank of Indonesia (Bank Indonesia) is currently dealing with a dilemma. On the one hand, its relatively high interest rate environment (with the benchmark BI rate at 7.50 percent) is partly responsible for the country’s slowing economic growth as credit expansion is curtailed and economic activity declines. On the other hand, Bank Indonesia’s high BI rate is needed to safeguard Indonesia’s financial stability as inflation is still above the central bank’s target, the current account deficit nearly unsustainable, and capital outflows loom.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Investments Menerbitkan Newsletter Edisi 10 Mei 2015

    Pada 10 Mei 2015, Indonesia Investments menerbitkan edisi terbaru dari newsletter-nya. Newsletter gratis ini, yang dikirimkan kepada para pelanggan kami sekali setiap minggunya, mencakup berita-berita paling penting dari Indonesia yang telah dilaporkan di website kami dalam tujuh hari terakhir. Kebanyakan topik berkaitan dengan isu-isu ekonomi seperti update pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 1 tahun 2015, inflasi April, aktivitas manufaktur domestik, bea cukai minyak sawit yang baru, penjualan mobil, angka pengangguran, industri telepon selular, dan banyak lagi.

    Lanjut baca ›

  • Cadangan Devisa Indonesia Jatuh karena Soal Hutang & Rupiah

    Bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) mengumumkan pada hari Jumat (08/05) bahwa cadangan devisa Indonesia turun sebesar kurang lebih 700 juta dollar Amerika Serikat (AS) menjadi 110,87 miliar dollar AS pada akhir April 2015 (dari 111,55 miliar dollar AS dari bulan sebelumnya). Penurunan ini diakibatkan oleh pembayaran hutang luar negeri pemerintah dan juga usaha bank sentral untuk menstabilkan nilai mata uang rupiah akibat volatilitas saat ini dan ketidakjelasan keadaan ekonomi (global dan domestik). Di April, rupiah menguat 0,8% terhadap dollar AS.

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru GDP 2015

  • Economic Growth of Indonesia in Quarter I-2014 Projected at 5.75%

    Indonesia's gross domestic product (GDP) growth is expected to move sideways in the first quarter of 2014. Finance Minister Chatib Basri forecasts a growth rate of between 5.7 and 5.8 percent, similar to the growth pace that was recorded in the fourth quarter of 2013 (5.78 percent). Based on data from Statistics Indonesia (BPS), economic growth in Indonesia has slowed since the second quarter of 2013. In Q2-2013, Indonesia's GDP expanded by 5.89 percent, thereby ending a ten-quarter streak of +6 percentage growth.

    Lanjut baca ›

No business profiles with this tag