• Aktivitas Manufaktur Indonesia Melambat untuk 9 Bulan Berturut-turut pada Juni

    Aktivitas manufaktur Indonesia terus berkontraksi. Pada bulan Juni, untuk bulan ke-9 secara berturut-turut sektor manufaktur Indonesia berkontraksi. Purchasing manager index (PMI) dari Nikkei/Markit sedikit naik menjadi 47,8 di bulan Juni 2015 dari 47,1 di bulan Mei, mengimplikasikan bahwa sektor ini berkontraksi dalam kecepatan lebih lambat tapi tetap di bawah level 50 yang membedakan kontraksi dari ekspansi. Kontraksi berlanjut karena penurunan secara terus menerus dalam pemesanan baru dan produksi.

    Lanjut baca ›

  • Update Inflasi Indonesia Bulan Juni: Indeks Harga Konsumen Naik 0.54%

    Inflasi Indonesia berakselerasi menjadi 7,26% pada basis year-on-year (y/y) di Juni 2015 karena harga bahan pangan yang lebih tinggi yang dipicu oleh awal bulan Ramadan (bulan puasa yang suci bagi umat Islam). Perayaan musiman Ramadan dan dilanjutkan oleh Idul Fitri selalu menyebabkan tekanan inflasi di Indonesia karena konsumen meningkatkan belanja mereka. Meskipun daya beli masyarakat Indonesia telah menurun di beberapa bulan terakhir, direfleksikan dengan melambatnya penjualan mobil dan sepeda motor, barang-barang konsumen yang lebih murah seperti makanan, pakaian, sepatu dan tas saat ini sedang banyak terjual.

    Lanjut baca ›

  • Penerbangan Indonesia: Pesawat Militer Jatuh di Medan (Sumatra Utara)

    Pada hari Selasa (30/06), sebuah pesawat militer Indonesia (C-130 Hercules) jatuh ke area pemukiman padat penduduk di kota Medan, Sumatra Utara. Pesawat ini, yang terbang dari bandara militer di Medan menuju Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), jatuh segera setelah lepas landas dan kemungkinan membawa 122 penumpang pesawat. Seorang juru bicara Pemerintah mengatakan bahwa setidaknya 141 orang telah meninggal dunia akibat peristiwa ini. Angka ini kemungkinan akan meningkat.

    Lanjut baca ›

  • Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Akan Dipercepat?

    Populasi Indonesia yang bertumbuh cepat dikombinasikan dengan pertumbuhan ekonomi yang subur dan kurangnya investasi di infrastruktur telah menyebabkan kurangnya kualitas dan kuantitas infrastruktur di Indonesia pada saat ini. Situasi ini menyebabkan peningkatan tajam dalam biaya logistik dan menghalangi untuk mengembangkan dan merealisasikan potensi perekonomian nasional dan regional (sebuah sistem logistik yang efisien penting untuk pembangunan sosial ekonomi Indonesia). Kabar terakhir, belanja Pemerintah untuk pembangunan infrastruktur akan segera dimulai.

    Lanjut baca ›