• Newsletter Indonesia Investments untuk 29 Maret 2015 Diterbitkan

    Pada tanggal 29 Maret 2015, Indonesia Investments menerbitkan newsletter edisi terbarunya. Newsletter gratis ini, yang dikirimkan setiap minggu kepada para pelanggan kami, memuat berita-berita paling penting dari Indonesia yang dilaporkan di website kami dalam tujuh hari terakhir. Kebanyakan topik membahas isu ekonomi seperti analisis performa rupiah, prediksi pertumbuhan perekonomian oleh institusi-institusi internasional, rencana pemerintah untuk merevisi pajak ekspor minyak sawit dan melonggarkan larangan ekspor bahan mineral mentah, dan banyak lagi.

    Lanjut baca ›

  • Setelah Minyak Akankah Indonesia Menjadi Net Importer Gas juga?

    Bulan ini, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan bahwa Indonesia akan membutuhkan tambahan suplai gas 3.100 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) dalam lima tahun mendatang untuk memenuhi permintaan gas domestik untuk pembangkit listrik dan pabrik pupuk di Indonesia. Gas sebanyak kira-kira 1,100 mmscfd dibutuhkan untuk rencana Indonesia mendirikan pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas 13.400 MW pada 2020. Tambahan gas sebesar 2.000 mmscfd dibutuhkan untuk bahan bakar pabrik pupuk.

    Lanjut baca ›

  • Rupiah versus US Dollar; Faktor-Faktor yang Berperan

    Dalam beberapa hari terakhir dollar Amerika Serikat (AS) kembali mendapatkan momentum bullish dan menguat terhadap sebagian besar mata uang termasuk rupiah. Dollar AS berada di bawah tekanan setelah Federal Reserve memberikan sinyal - kontras dengan ekspektasi pasar - bahwa Fed tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat karena prospek pertumbuhan ekonomi AS dan inflasi AS belum ada di posisi yang diinginkan. Hal ini membuat aset pasar-pasar lebih menarik untuk jangka pendek. Namun, perkembangan ini tampaknya hanya berlangsung sebentar.

    Lanjut baca ›

  • OECD mengenai Bonus Demografi, Proteksionisme & PDB Indonesia

    OECD (Organization for Economic Co-operation and Development), sebuah lembaga internasional yang bekerja sama dengan pemerintah negara-negara untuk memahami faktor-faktor yang mendorong perubahan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup, berpandangan positif mengenai prospek perekonomian di Indonesia. Namun, institusi ini juga menekankan bahwa Indonesia perlu melaksanakan pekerjaan rumahnya dalam rangka mendapatkan keuntungan optimal dari bonus demografi negara dan bergabung dengan kelompok negara berpendapatan menengah ke atas.

    Lanjut baca ›