Bagian Berita Hari Ini adalah bagian yang diperbarui setiap hari dan berisi informasi terkini mengenai topik-topik yang mewarnai pemberitaan di media massa Indonesia pada hari ini. Sebagian besar berita yang diterbitkan di sini meliputi hal politik, ekonomi dan sosial. Namun, seiring dengan penampilan berita terkini, tentu belum meliputi analisis yang mendalam. Silakan lihat kolom Berita, Keuangan atau Bisnis jika Anda ingin membaca topik tertentu dengan analisis yang lebih mendalam.
In line with other Asian emerging assets, Indonesian stocks and the rupiah strengthened on Friday (23/10). The positive performance is mainly on the back of more stimulus measures by key central banks. Yesterday (22/10), Mario Draghi, Head of the European Central Bank (ECB), said the ECB may increase stimulus measures at the December policy meeting to raise inflation and boost the economy of the Eurozone.
Bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) memprediksi akan terjadi penurunan inflasi yang besar dalam beberapa bulan terakhir di tahun 2015. Saat ini, laju inflasi tahunan mencapai 6,83% pada basis year-on-year (y/y). Kendati begitu, pada akhir tahun Bank Indonesia memperkirakan bahwa indeks harga konsumen akan menurun menjadi 3,6% (y/y), yang termasuk area bawah dari range target inflasi 2015 (3-5% y/y). Berita terbaru ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo ketika bertemu dengan Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK).
Effective immediately, the government of Indonesia introduced a new tax incentive that makes it more attractive for companies to revalue their fixed assets. Previously, companies had to pay a ten percent tax on the company's fixed asset growth. As a result, companies tended to refrain from increasing the level of fixed assets resulting in limited tax revenue. The Indonesian Finance Ministry said that companies will only have to pay 3 percent tax on the increased amount, provided that they submit their proposals for fixed asset revaluation before the end of this year.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan pada hari Kamis (22/10) bahwa investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) di Indonesia naik 18,1% pada basis year-on-year (y/y) menjadi Rp 92,5 triliun di kuartal ketiga tahun 2015 dibandingkan dengan kuartal yang sama setahun sebelumnya. Pertumbuhan 18,1% pada kuartal 3 tahun 2015 hampir sama dengan kenaikan FDI 18,1% (y/y) di kuartal sebelumnya. Data FDI dari BKPM tidak mencakup investasi di sektor-sektor perbankan dan minyak & gas di negara ini.
