• Strong Debut Merdeka Copper Gold on Indonesia Stock Exchange

    Shares of Indonesian mining company Merdeka Copper Gold rose about 15 percent on its trading debut on Friday (19/06). The company, a subsidiary of Saratoga Capital, was the sixth company to conduct an initial public offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2015. Head of Finance and Corporate Secretary Ellie Turjandi said that Merdeka’s shares had been oversubscribed nearly 40 times during the public offering (11-15 June 2015), reflecting investors’ confidence even though the company has not yet begun production.

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Tak Ubah BI Rate pada 7,50% di Pertemuan Kebijakan Juni

    Sejalan dengan prediksi pasar, bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) tidak mengubah suku bunga acuannya (BI rate) yang tetap pada 7,50% di hari Kamis (18/06). Bank Indonesia tetap berkomitmen pada posisi moneternya yang relatif ketat dalam usaha melawa percepatan inflasi, membatasi defisit transaksi berjalan Indonesia yang lebar, dan mendukung rupiah yang sedang melemah. Bank sentral juga menetapkan tingkat fasilitas simpanan bank Indonesia (Fasbi) dan suku bunga lending facility masing-masing pada 5,50% dan 8,00%.

    Lanjut baca ›

  • AirAsia Rencanakan Penawaran Saham Perdana & Obligasi di Bursa Efek Indonesia

    Maskapai penerbangan berbiaya rendah Indonesia AirAsia, unit lokal dari AirAsia yang bermarkas di Malaysia dan salah satu maskapai penerbangan berbiaya rendah unggulan di dunia, akan berusaha mengumpulkan 250 juta dollar AS selama dua tahun ke depan melalui sebuah penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta penerbitan obligasi konversi. Obligasi ini senilai 110 juta dollar AS (yang akan memiliki tingkat kupon rendah dengan waktu jatuh tempo 2 tahun), sementara IPOnya (yang dijadwalkan untuk 2017) diprediksi untuk menghasilkan sekitar 150 juta dollar AS.

    Lanjut baca ›

  • Ketidakjelasan mengenai Cukai Ekspor Minyak Sawit Indonesia Terus Berlanjut

    Ketidakjelasan terus berlanjut mengenai waktu implementasi cukai ekspor minyak sawit. Di Mei 2015 Presiden Indonesia Joko Widodo menandatangani peraturan baru yang memberlakukan cukai 50 dollar AS (per metrik ton) untuk ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), dan cukai 30 dollar AS (per metrik ton) untuk ekspor produk minyak sawit olahan. Hasil dari cukai ekspor ini akan digunakan untuk membiayai program (subsidi) biodiesel Pemerintah. Meskipun begitu, implementasi dari peraturan ini telah ditunda beberapa kali.

    Lanjut baca ›