• Perusahaan Indonesia: Update Performa Malindo Feedmill

    Prospek Malindo Feedmill, salah satu produsen pakan ternak terbesar di Indonesia, telah menjadi lebih menarik setelah masuknya dana segar (Rp 537 miliar) melalui rights issue perusahaan ini dan harapan membaiknya kondisi industri peternakan ayam nasional. Malindo Feedmill akan menggunakan dana hasil rights issue untuk membayar hutang mereka yang berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) kepada Bank Central Asia (BCA) dan Bank CIMB Niaga. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan ini, perusahaan memiliki total utang Rp 2,2 triliun pada kuartal ketiga tahun 2015.

    Lanjut baca ›

  • Penjualan Mobil di Indonesia Tetap Lambat di Akhir Tahun

    Sesuai dengan prediksi dan kecenderungan umum sepanjang tahun ini, penjualan mobil Indonesia turun 4,4% menjadi 87.311 unit pada bulan November 2015. Pada periode Januari-November 2015, total penjualan mobil di negara itu mencapai 940.317 unit, turun 16,7% dari penjualan mobil di periode yang sama tahun lalu. Penyebab utama dari performa yang lemah ini adalah melemahnya daya beli masyarakat Indonesia akibat perlambatan ekonomi negara ini, inflasi yang tinggi (dalam tiga kuartal pertama tahun ini), dan harga komoditi yang rendah.

    Lanjut baca ›

  • Update Pasar Saham & Rupiah Indonesia: Menjelang Rapat Fed, Saham Asia Melemah

    Bursa saham di Asia mengalami cuaca buruk karena para investor menarik dana dari pasar negara-negara berkembang. Pada pukul 11:25 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia telah jatuh 1,11% menjadi 4.344,69 poin, sementara rupiah telah melemah 0,54% menjadi Rp 14.068 per dollar Amerika Serikat (Bloomberg Dollar Index). Para investor mencari aset yang (lebih) aman haven karena Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan Fed Fund Rate (untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade) pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya (dijadwalkan pada 15-16 Desember).

    Lanjut baca ›

  • Analysts: Indonesia Should Attract 33 Million Foreign Tourists by 2019

    Although the Indonesian government's target of welcoming 20 million foreign tourists by 2019 seems highly ambitious given that Indonesia may fail to achieve its target of seeing 10 million foreign visitor arrivals in 2015, several analysts claim that this target is too low. They believe that the target should be raised to 33 million foreign visitors, earning USD $40 billion in foreign exchange, hence replacing crude palm oil as the country's leading foreign exchange earner. However, this new target would only be possible if the government is serious about developing its 10 designated tourist destinations.

    Lanjut baca ›