• Sektor Perbankan Indonesia: Kepemilikan Asing & Pendanaan Berkelanjutan

    Setelah kepemilikan saham bank untuk para investor asing dibatasi maksimal 40% selama tiga tahun terakhir, para investor asing kini diizinkan untuk mengontrol lebih dari 40% saham di bank-bank Indonesia apabila mereka membeli dua bank lokal dan memerger-nya menjadi satu. Para pemegang otoritas keuangan di Indonesia memberikan lampu hijau untuk dua bank asing (China Construction Bank Corporation dan Shinhan Bank dari Korea Selatan) yang ingin memasuki sektor perbankan Indonesia yang menguntungkan.

    Lanjut baca ›

  • Kenapa Pemerintah Indonesia Menunda Menerbitkan Paket Stimulus ke-7?

    Minggu lalu Indonesia menunda menerbitkan paket stimulus ekonomi ketujuh - sebuah paket yang akan berfokus pada mendongkrak perekonomian desa - karena Pemerintah masih perlu mengimplementasikan sejumlah deregulasi dan debirokrasi sehubungan dengan paket stimulus sebelumnya. Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan bahwa Kementerian Industri, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih harus mengimplementasikan deregulasi sebelum paket ketujuh dapat diumumkan.

    Lanjut baca ›

  • Update Minimum Free Float Requirement Indonesia Stock Exchange

    The Indonesia Stock Exchange (IDX) will give time until 31 January 2016 for the remaining 18 publicly-listed companies that have not yet complied with the new minimum free float requirement that aims to increase liquidity in the stock market. In January 2014, the IDX announced it designed a new rule that forces all listed companies on the IDX to have a minimum free float of 7.5 percent. Samsul Hidayat, Director of Corporate Listing at the IDX, said these 18 companies are currently studying whether to conduct a rights issue or a stock split in order to raise their free float.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Stock Market & Rupiah Update: Strong Dollar, Falling Commodities

    Due to heightened expectation of a US interest rate hike in December, the US dollar was pushed to a seven-month high today. As a consequence, the rupiah depreciated 0.73 percent to IDR 13,722 per US dollar (Bloomberg Dollar Index). Moreover, the strong US dollar impacted negatively on commodity prices. Many commodity prices, including oil, copper and nickel plunged severely on today's trading day. For key commodity producers, which include Indonesia, falling commodity prices put pressure on assets.

    Lanjut baca ›