• Indonesia’s Rupiah Weak on US Dollar Strength & Greek Debt Concerns

    The Indonesian rupiah is again depreciating. On Tuesday (12/05), the rupiah had depreciated 0.39 percent to IDR 13,206 per US dollar by 11:51 am local Jakarta time based on the Bloomberg Dollar Index. The primary reason for this weak performance today is US dollar demand amid heightened concerns about Greece’s debt situation. Talks between the Greek leftist government and its international partners are heading toward a crucial phase. As a result, the greenback is appreciating against almost all Asian currencies.

    Lanjut baca ›

  • Pengungsi Rohingya Diselamatkan di Laut dekat Provinsi Aceh

    Selama dua hari terakhir lebih dari 900 migran (diduga adalah etnis Muslim Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh) telah diselamatkan dari perahu-perahu kayu yang kelebihan penumpang di wilayah pantai Provinsi Aceh pada ujung utara Pulau Sumatra. Setelah dilihat oleh nelayan-nelayan lokal, kapal-kapal ini diderek ke daerah pesisir Aceh. Sementara itu, di Malaysia lebih dari 1.000 migran dari Myanmar dan Bangladesh ditemukan di daerah laut dangkal dekat Langkawi setelah ditelantarkan oleh para penyelundup manusia.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Investments Menerbitkan Newsletter Edisi 10 Mei 2015

    Pada 10 Mei 2015, Indonesia Investments menerbitkan edisi terbaru dari newsletter-nya. Newsletter gratis ini, yang dikirimkan kepada para pelanggan kami sekali setiap minggunya, mencakup berita-berita paling penting dari Indonesia yang telah dilaporkan di website kami dalam tujuh hari terakhir. Kebanyakan topik berkaitan dengan isu-isu ekonomi seperti update pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 1 tahun 2015, inflasi April, aktivitas manufaktur domestik, bea cukai minyak sawit yang baru, penjualan mobil, angka pengangguran, industri telepon selular, dan banyak lagi.

    Lanjut baca ›

  • Cadangan Devisa Indonesia Jatuh karena Soal Hutang & Rupiah

    Bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) mengumumkan pada hari Jumat (08/05) bahwa cadangan devisa Indonesia turun sebesar kurang lebih 700 juta dollar Amerika Serikat (AS) menjadi 110,87 miliar dollar AS pada akhir April 2015 (dari 111,55 miliar dollar AS dari bulan sebelumnya). Penurunan ini diakibatkan oleh pembayaran hutang luar negeri pemerintah dan juga usaha bank sentral untuk menstabilkan nilai mata uang rupiah akibat volatilitas saat ini dan ketidakjelasan keadaan ekonomi (global dan domestik). Di April, rupiah menguat 0,8% terhadap dollar AS.

    Lanjut baca ›