Meskipun begitu, rupiah tetap berada di bawah tekanan karena ancaman pengetatan moneter lebih lanjut (kenaikan suku bunga) di AS, kemungkinan keluarnya Yunani dari Uni Eropa, dan performa ekonomi Indonesia yang lemah di kuartal 1 tahun 2015 (dengan pertumbuhan produk domestik bruto yang mengecewakan di 4.71% pada basis year-on-year). Dari awal tahun 2015 sampai dengan saat ini, rupiah melemah 5,9% terhadap dollar AS dan karenanya menjadi salah satu mata uang negara berkembang Asia dengan performa terburuk.


Rupiah Indonesia versus Dollar AS (JISDOR):

| Source: Bank Indonesia


Menurut informasi terakhir dari Bank Indonesia, hutang luar negeri berjumlah 298,9 miliar dollar AS pada akhir Februari 2015. Sekitar 45% dari total hutang ini (134,8 miliar dollar AS) adalah hutang pemerintah. Kendati begitu, 97,5% dari hutang luar negeri pemerintah ini adalah hutang jangka panjang.

Bank Indonesia menyatakan bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir April cukup untuk membayar impor selama 6,9 bulan dan impor sekaligus membayar kembali hutang eksternal Ppemerintah selama 6,7 bulan. Bank sentral menekankan bahwa level ini jauh di atas standar internasional untuk kelayakan cadangan devisa yaitu cukup untuk membayar tiga bulan impor


Cadangan Devisa Indonesia 2008-2015:

    2008   2009
  2010   2011   2012   2013   2014   2015²
Cadangan Devisa
Indonesia¹
  51.6   66.1   96.2  110.1  112.8    99.4   111.9   110.9

¹ dalam milyar dollar AS
² pada akhir April 2015
Sumber: Bank Indonesia

Bahas