Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan bahwa penjualan semen dalam negeri menurun pada Juli 2014 karena truk pengangkut semen tidak diizinkan untuk beroperasi di jalan-jalan utama yang digunakan oleh masyarakat yang melakukan tradisi mudik tahunan. Mudik adalah eksodus para tenaga kerja Indonesia dari kota ke kampung halaman mereka menjelang dan setelah Lebaran. Selama masa mudik, jalan-jalan utama di sekitar kota-kota besar di Indonesia dipenuhi oleh jutaan pengendara sehingga truk-truk besar (serti truk-truk semen) tidak diperbolehkan melintas di jalan-jalan tertentu (untuk mengurangi kepadatan), akan tetapi hal ini menyebabkan keterlambatan distribusi semen.

Menurut Santoso penurunan tajam ini bukan tanpa alasan karena selama bulan Juli hari kerja berkarang karena adanya perayaan hari raya Islam. Dia mengharapkan agar penjualan semen di Indonesia akan kembali meningkat dalam waktu lima bulan ke depan karena pemerintah pusat dan daerah kemungkinan akan menghabiskan lebih banyak dana anggaran pada proyek-proyek infrastruktur. Misalnya, jalan tol dari Medan ke bandara baru Kuala Namu (Sumatera Utara) akan segera dimulai. Jalan-jalan tol lainnya juga diharapkan akan dibangun di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, pembangunan pembangkit listrik baru dan smelter (seiring dengan adanya Undang-undang Pertambangan baru tahun 2009) akan meningkatkan permintaan semen. Terakhir, pembangunan perumahan rakyat diharapkan mengalami pertumbuhan pada paruh kedua tahun 2014. Dengan demikian, ASI tetap menargetkan angka pertumbuhan penjualan semen pada kisaran 4 sampai 5 persen selama tahun 2014.


Penjualan Semen di Indonesia 2008-2014:

Tahun Penjualan Semen
Pertumbuhan YoY
 2014         61 juta¹           +5.1%
 2013         58 juta           +5.6%
 2012         55 juta          +14.6%
 2011         48 juta          +20.0%
 2010         40 juta           +4.2%
 2009        38.4 juta           +1.1%
 2008         38 juta               -

¹ prognosis
Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI)


Menurut data ASI, penjualan semen di Kalimantan pada bulan Juli turun 29 persen (yoy) menjadi 273,426 ton, diikuti dengan penurunan sebesar 28 persen di Jawa menjadi 2.1 juta ton, di Sumatera turun 26 persen menjadi 751,476 ton, dan di Sulawesi turun 12.3 persen menjadi 289,124 ton. Akan tetapi, di wilayah timur Indonesia, penjualan semen mengalami pertumbuhan. Misalnya, penjualan semen di wilayah Maluku dan Papua meningkat 21.6 persen (yoy) menjadi 65,039 ton pada bulan Juli 2014.


Pengaruh Kenaikan Harga BBM Subsidi terhadap Harga Semen?

Hingga kini masih belum diketahui apakah pemerintah Indonesia akan menaikkan harga BBM bersubsidi pada tahun 2014 (langkah ini diperlukan untuk menjaga fundamental keuangan negara karena mahalnya impor minyak akan membebani keseimbangan anggaran pemerintah serta neraca transaksi berjalan). Jika harga bahan bakar memang jadi dinaikkan, maka harga semen juga akan naik untuk mengimbangi dampak dari biaya logistik yang lebih tinggi. Pada bulan Juni 2013, pemerintah Indonesia menaikkan harga BBM bersubsidi rata-rata sebesar 33 persen. Hal ini menyebabkan tekanan inflasi yang tinggi dalam tiga bulan ke depan.


Mempersiapkan Puncak Penjualan Semen di Indonesia pada tahun 2017

Investasi Sarana Mandiri berharap agar penjualan semen di Indonesia akan mencapai puncaknya sebanyak 95-97 juta ton pada tahun 2017, sedangkan kapasitas produksi dalam negeri diperkirakan akan mencapai 90-95 juta ton pada tahun yang sama. Saat ini kapasitas produksi semen di Indonesia mencapai 68 juta ton per tahun. Oleh karena itu, produsen semen Indonesia perlu meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan semen di masa mendatang. Semen Indonesia, produsen semen terbesar di Indonesia, berencana untuk membangun pabrik semen baru di Padang dan Rembang sebagai upaya untuk menambah total produksi sebanyak 6 juta ton semen per tahun dengan arus angka kapasitas produksi 30 juta ton per tahun. Total investasi yang dikeluarkan untuk dua pabrk ini sekitar Rp 7 triliun (USD $598 juta). Sementara itu, Indocement Tunggal Prakarsa, produsen semen terbesar kedua di Indonesia, berencana untuk melakukan investasi sebesar USD $1.2 milyar untuk pembangunan dua pabrik baru di Jawa Tengah dan Sumatera Utara. Hal ini akan meningkatkan total kapasitas desain terpasang yang dimiliki oleh Indocement dari 18.6 juta ton semen pada 2014 menjadi sekitar 24 juta ton pada tahun 2018.

Perusahaan Semen Indonesia Paling Besar Kapitalisasi Pasar Domestik
Semen Indonesia                40%
Indocement Tunggal Prakarsa                32%
Holcim Indonesia                16%
Bosowa Corporation¹                 5%

¹ perusahaan swasta


Kinerja Saham Indocement (INTP) versus Semen Indonesia (SMGR):

Bahas