Kolom ditulis Richard Cox

  • Indonesian Rupiah Headed for more Declines against US Dollar

    For most of this year, the Indonesian rupiah has met selling pressure against the US Dollar. Year-to-date price activity in the USD/IDR shows a rise from below IDR 12,250 to new highs above IDR 13,330 per US dollar. For Indonesian export companies, this is great news as it means that their products will be cheaper for foreign consumers to buy. For the domestic economy, this creates a different set of implications as it also makes it less likely that foreign investors will be looking to buy into Indonesian assets.

    Read column ›

  • Update Keuangan Indonesia: Rupiah Jatuh akibat Perubahan Ekspektasi Global

    Kalau kita memperhatikan aktivitas jangka panjang rupiah, kita telah melihat kekuatan yang mengejutkan dalam aktivitas beberapa bulan terakhir. Hal ini mengejutkan karena beberapa alasan yang berbeda dan tidak serupa dengan keadaan pasar negara berkembang lain di Asia. Secara esensial ini menyarankan bahwa aktivitas perekonomian di wilayah ini telah agak kurang berhubungan dan bahwa trend yang tampak di satu negara tidak bisa diprediksi sama di negara lain. Namun ketika kita melihat grafik aktivitas di rupiah sendiri, kita bisa melihat trend secara umum telah mulai berubah di dua bulan terakhir.

    Read column ›

  • How Will Global Uncertainties Impact Indonesian Markets?

    For a good portion of this year, the stock market in Indonesia has been met with selling pressure. There is a reasonable basis for this, as we have seen some disappointments in corporate earnings that have led some of the biggest names in the country to trade lower. But there are external events at work, as well. And some of these factors might not be readily apparent to many regional investors. One of these is the sovereign debt situation in the Eurozone.

    Read column ›

  • Bagaimana Trend Dollar Memberikan Dampak pada Rupiah Indonesia?

    Selama setahun terakhir, rupiah telah menguat terhadap berbagai jenis mata uang asing. Namun penguatan ini tidak berlaku terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pada periode waktu yang sama, rupiah menguat terhadap mata uang asing lainnya dan sebaliknya rupiah melemah terhadap dollar AS. Untuk banyak investor yang berfokus pada pasar mata uang, mungkin tampaknya seakan dua mata uang ini hanya sedikit berhubungan. Namun, kalau kita melihat trend yang berkembang selama setahun terakhir, menjadi jelas bahwa keadaannya tidak seperti itu.

    Read column ›

  • Indeks Harga Saham Gabungan: Saham Indonesia ke Arah Mana?

    Pasar saham di Indonesia telah menjadi sangat tidak stabil dalam minggu-minggu terakhir, dan ini telah membuat banyak investor menduga-duga apakah rally yang dimulai pada Oktober lalu masih dapat bertahan dan bisa dilanjutkan. Minggu lalu, MSCI Indonesia Index (yang diperdagangkan dengan simbol saham EIDO) mengalami kejatuhan besar - dari posisi yang jauh di atas batas 6.500 menjadi di bawah batas 6.000. Dari perspektif persentase, gerakan seperti ini bisa menyebabkan kerugian yang signifikan untuk mereka yang membeli saham-saham Indonesia saat harganya masih ada pada level tingkat atas.

    Read column ›