• Bank Indonesia Diprediksi Tidak Akan Mengubah Tingkat Suku Bunga Pinjaman

    Bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) diprediksi tidak akan mengubah tingkat suku bunganya pada pertemuan Dewan Gubernur yang akan dilaksanakan hari Kamis. Pada saat ini suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) berada pada 7,50%, fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi) pada 5,50%, dan suku bunga lending facility pada 8,00%. Bank sentral tampaknya berkomitmen pada tingkat suku bunga yang relatif tinggi ini karena inflasi Indonesia telah naik menjadi 7,15% pada basis year-on-year (y/y) di bulan Mei, sementara rupiah menyentuh level terendah selama 17 tahun terakhir pada 9 Juni 2015.

    Lanjut baca ›

  • Sektor Minyak Indonesia: Target Produksi 2016 & Bergabung Kembali di OPEC

    Indonesia diprediksi akan memproduksi antara 800.000 sampai 830,000 barel minyak per hari (barrels of oil per day/bpd) di 2016. Cakupan target ini disetujui dalam sebuah rapat kerja antara Komisi VII (yang mengawasi sektor energi negara) dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Rapat ini diadakan dalam konteks pertimbangan mengenai Anggaran Perencanaan Belanja Negara (APBN) 2016. Sejauh ini di tahun ini, hasil produksi minyak mentah Indonesia berjumlah rata-rata 802.046 bpd (dalam basis bulanan). Meskipun begitu, permintaan domestik berjumlah 1,43 juta bpd.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia’s May Trade Surplus $950 Million, Concern about Falling Imports

    Badan Pusat Statistik (Statistics Indonesia) announced today (15/06) that Indonesia posted a USD $950 million trade surplus in May 2015, the sixth consecutive monthly trade surplus and higher than the earlier projected USD $600 million. Although the trade surplus is positive news, a closer look at the data shows that domestic and global activity has weakened as Indonesian imports fell 21.4 percent (y/y) to USD $11.6 billion, while exports fell 15.2 percent to USD $12.6 billion in May, the eight straight month of falling imports and exports.

    Lanjut baca ›

  • Indonesian Stocks Falling on Possible Greece Exit & Fed Meeting

    In line with the performance of most other stock indices in Asia today (15/06), Indonesia’s benchmark Jakarta Composite Index (IHSG) fell over one percent in the first trading session. Primary reasons for this weak performance are concerns about stalled negotiations between Greece and its Eurozone creditors. Negotiations broke down without a deal on the bailout aid causing raising worries about a Greek default on its debt (a payment is due at the end of this month) as well as a Greek exit from the Eurozone (“Grexit”).

    Lanjut baca ›