• Indonesia Investments Menerbitkan Newsletter Edisi 19 Juli 2015

    Pada 19 Juli 2015, Indonesia Investments menerbitkan edisi terbaru dari newsletternya. Newsletter gratis ini, yang dikirimkan kepada para pelanggan kami sekali seminggu, berisi berita-berita paling penting dari Indonesia yang telah dilaporkan di website kami selama tujuh hari terakhir. Kebanyakan topik membahas tentang isu ekonomi seperti update proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Bank Pembangunan Asia untuk wilayah Asia, tingkat suku bunga Indonesia, neraca perdagangan Juni, kebijakan Open Sky ASEAN, update industri minyak sawit, dan banyak lagi.

    Lanjut baca ›

  • Bank Pembangunan Asia (ADB) memotong Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia

    Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) mengumumkan telah mengurangi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2015 dan 2016 baik untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT) maupun negara-negara berkembang Asia lainnya karena perlambatan perekonomian yang berkelanjutan di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini. Ekspansi perekonomian RRT diproyeksikan untuk mencapai 7% pada basis year-on-year (y/y) di 2015 dan 6,8% (y/y) di 2016. Kedua proyeksi ini turun 0,2% poin dari proyeksi ADB sebelumnya.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Mencatat Surplus Perdagangan Bulan Juni Namun Kekuatiran Berlanjut

    Indonesia mencatat surplus perdagangan 477 juta dollar Amerika Serikat (AS) pada bulan Juni 2015, surplus perdagangan ke-7 secara beruntun. Meskipun begitu, menurut data terakhir dari BPS, diterbitkan pada hari Rabu (14/07), ekspor Indonesia pada Juni ini jatuh 12,8% (year-on-year) menjadi 13,4 miliar dollar AS, sementara impor jatuh 17,4% (year-on-year) menjadi 12,9 miliar dollar AS. Angka-angka ini menunjukkan bahwa surplus perdagangan Indonesia terutama disebabkan oleh permintaan domestik yang lemah dan lebih melambat daripada permintaan global (yang terus melambat juga). Kondisi ini meningkatkan kekuatiran mengenai pertumbuhan perekonomian domestik dan global.

    Lanjut baca ›

  • Apa yang Perlu Anda Ketahui mengenai Pungutan Ekspor Minyak Sawit Indonesia?

    Pejabat Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa pungutan ekspor minyak sawit yang baru saja disosialisasikan akan mulai diterapkan pada hari Kamis (16/07). Peraturan baru ini mengharuskan bahwa pungutan sebesar 50 dollar Amerika Serikat (AS) per metrik ton diterapkan untuk ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan beacukai senilai 30 dollar AS per metrik ton ditetapkan untuk ekspor produk olahan minyak sawit. Pungutan ekspor minyak sawit ini hanya perlu dibayar oleh para eksportir saat harga referensi CPO dari Pemerintah jatuh di bawah 750 dollar AS per metrik ton, yang secara efektif memotong pajak ekspor minyak sawit menjadi 0%.

    Lanjut baca ›