• Fitch Ratings: Permintaan Properti Indonesia Tidak Akan Segera Membaik

    Agensi kredit global Fitch Ratings menyatakan dalam laporan Indonesia Property Watch yang terakhir bahwa permintaan di sektor properti di Indonesia tidak akan segera membaik dalam jangka waktu pendek. Sementara itu, Pemerintah Indonesia mengimplementasikan kebijakan-kebijakan untuk mendinginkan pasar properti di 2013 (karena pihak berwenang kuatir tentang munculnya sebuah gelembung), baru-baru ini Pemerintah telah mengubah sikapnya dan mengimplementasikan tindakan-tindakan untuk mendongkrak pasar karena perlambatan ekonomi di negara ini. Kendati begitu, Fitch Ratings tidak memprediksi akan terjadi rebound dalam jangka waktu dekat.

    Lanjut baca ›

  • Paket Stimulus Ekonomi Indonesia ke-7: Fokus pada Perekonomian Desa

    Pemerintah Indonesia saat ini mempersiapkan paket kebijakan ekonomi ke-7. Paket baru ini yang bertujuan untuk mendongkrak daya beli masyarakat dengan berfokus pada ekonomi desa. Paket ini akan memiliki dua pusat fokus utama: (1) menggunakan dana desa - dicairkan oleh Pemerintah Pusat - dengan lebih efektif, dan (2) memperbaiki logistik di level desa. Edy Putra Irawadi, Deputi Menteri Indonesia untuk Industri dan Perdagangan, mengatakan kebijakan-kebijakan baru ini akan mendongkrak daya beli masyarakat, terutama di level desa.

    Lanjut baca ›

  • Bursa Efek Indonesia Mencabut Pembekuan Aktivitas Perdagangan Danareksa, Reliance & Millennium

    Aktivitas perdagangan dari tiga broker - Danareksa Sekuritas, Reliance Securities, dan Millenium Danatama Sekuritas - telah diaktifkan kembali oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis (12/11). Sehari sebelumnya, aktivitas perdagangan broker-broker ini telah dibekukan karena adanya klaim bahwa perusahaan tersebut terlibat dalam perdagangan fiktif, bernilai sekitar Rp 350 miliar, berkaitan dengan saham perusahaan pertambangan batubara Sekawan Intipratama yang terdaftar di BEI. Ketiga broker ini dituduh memanipulasi saham perusahaan tambang ini.

    Lanjut baca ›

  • Saham-Saham Asia Diperkirakan di Bawah Tekanan pada Hari Kamis

    Saham-saham di Asia diprediksi akan berada di bawah tekanan hari ini karena harga minyak mentah turun 2,9% semalam setelah American Petroleum Institute menerbitkan sebuah laporan yang menyatakan suplai minyak Amerika Serikat (AS) bertambah secara tak terduga sebesar 6,3 juta barel. Harga komoditi lain juga turun setelah penerbitan data output industri yang jatuh dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada hari Rabu. Kendati begitu, dengan penjualan ritel RRT yang positif di bulan Oktober (kenaikan terkuat pada tahun ini) sedikit kemungkinan akan terjadi stimulus besar baru dari pihak berwenang RRT.

    Lanjut baca ›