Sementara itu, pasar menunggu pidato-pidato dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen dan Wakil Ketua Stanley Fischer pada hari Kamis untuk mencari lebih banyak informai tentang apakah bank sentral AS pasti akan menaikkan suku bunga AS sebelum akhir tahun ini. Setelah kenaikan non-farm payrolls AS pada bulan Oktober, pasar bersiap-siap untuk kenaikan suku bunga yang kecil pada pertemuan kebijakan Desember. Kenaikan suku bunga di AS akan memicu capital outflows dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia (salah satu negara yang sangat rentan teradap kebijakan moneter AS yang lebih ketat).

Pada hari Jumat, data penjualan ritel AS akan diterbitkan namun tidak diprediksi akan mengubah persepsi mengenai kebijakan moneter AS (kecuali ada penurunan besar tak terduga dalam penjualan).

Pada hari Rabu (11/11), indeks-indeks di Wall Street jatuh, disebabkan oleh penurunan di perusahaan-perusahaan ritel dan energi. Saham Macy's jatuh setelah penerbitan hasil yang lemah, sementara perusahaan-perusahaan energi jatuh karena rendahnya harga minyak mentah.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG):

Rupiah Indonesia versus Dollar AS (JISDOR):

| Source: Bank Indonesia

Bahas