• El Nino Causing Lower Coffee and Crude Palm Oil Production in Indonesia

    Apart from the Indonesian rupiah which has hit its weakest level since the Asian Financial Crisis 17 years ago, the ongoing El Nino (the weather phenomenon that brings drought to Southeast Asia) may be the strongest since 1997-1998. This means that output of agricultural commodities is to decline (but which should have a positive impact on prices). Coffee production in Indonesia is estimated to fall by seven percent to 581,000 metric tons in 2016 from an estimated 625,000 tons this year.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia akan Memotong Harga Bahan Bakar di Paket Kebijakan III?

    Pemerintah Indonesia mungkin akan memotong harga bahan bakar minyak di kuartal 4 tahun 2015 dalam rangka mendongkrak daya beli masyarakat dan mengurangi biaya yang ditanggung para pelaku manufaktur lokal. Tindakan ini akan menjadi bagian dari paket stimulus Pemerintah yang diprediksi akan diumumkan minggu depan. Pada tanggal 9 September dan tanggal 29 September, Pemerintah Indoensia telah mengumumkan dua paket kebijakan ekonominya. Kontras dengan dua paket kebijakan yang pertama, paket ketiga seharusnya memberikan hasil dalam jangka waktu pendek.

    Lanjut baca ›

  • Industri Properti Indonesia: Ruang Kantor Kosong di Jakarta Bertambah

    Jumlah ruang kantor kosong di distrik pusat bisnis (central business district/CBD) Jakarta telah bertumbuh karena penawaran melebihi permintaan, sedangkan aktivitas bisnis di Indonesia telah menurun karena perlambatan ekonomi yang berlanjut di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini. Sejak 2011, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia telah melambat karena pertumbuhan global yang lamban dan rendahnya harga-harga komoditi. Menurut informasi dari Savills Consultants Indonesia, unit dari penyedia jasa real estate global Savills Plc yang terdaftar di Bursa Efek London, persentase ruang kantor kosong di Jakarta bertumbuh dari 4,8% di 2014 menjadi 8,4% di pertengahan 2015.

    Lanjut baca ›

  • Aktivitas Manufaktur Indonesia Berkontraksi untuk 12 Bulan Beruntun di September

    Selama 12 bulan beruntun, aktivitas manufaktur Indonesia berkontraksi karena hasil produksi dan pesanan baru menurun. Nikkei/Markit purchasing managers' index (PMI) turun menjadi 47,4 di September 2015 dari 48,4 di bulan sebelumnya dan di bawah perkiraan para analis (angka 50,0 memisahkan antara kontraksi dan ekspansi). Kontraksi September adalah penurunan tercepat kedua dalam aktivitas manufaktur Indonesia sejak indeks ini dimulai di awal 2012.

    Lanjut baca ›