• What are Indonesia's Best, Most Valuable Brands in 2015?

    The 'Top 100 Indonesia brands' ranking, issued by UK-based brand consulting firm Brand Finance, has a new leader. On top of this year's list is majority state-owned telecommunications firm Telekomunikasi Indonesia (Telkom) with a brand value of USD $2.8 billion, replacing Indonesia's largest tobacco company HM Sampoerna (which fell to fourth position in this year's ranking). Other Indonesian top brands are tobacco producer Gudang Garam and Bank Mandiri, Indonesia's largest bank (by assets).

    Lanjut baca ›

  • BPS: Pemotongan Subsidi Listrik Meningkatkan Angka Inflasi & Kemiskinan

    Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan rencana Pemerintah untuk memotong subsidi listrik untuk rumahtangga-rumahtangga penguna listrik 450 VA dan 900 VA (per 1 Januari 2016) mungkin akan menyebabkan kenaikan angka inflasi dan kemiskinan. Memotong jumlah subsidi listrik adalah bagian dari usaha Pemerintah untuk mengurangi subsidi energi yang mahal dan mengarahkan kembali dananya pada investasi produktif (contohnya program pembangunan infrastruktur atau kesejahteraan sosial). Terlebih lagi, lebih dari 20 juta penduduk Indonesia menikmati listrik subsidi, sementara mereka tidak diklasifikasikan sebagai (hampir) miskin.

    Lanjut baca ›

  • Update Industri Batubara Indonesia: Ekspor, Produksi & Permintaan Domestik

    Ekspor batubara Indonesia diprediksi akan jatuh menjadi di bawah 300 juta ton di 2016 karena para penambang domestik memotong volume produksi batubara karena rendahnya harga batubara. Harga referensi batubara termal pada bulan Oktober di Indonesia (ditetapkan oleh Pemerintah) jatuh 1,4% pada basis month-to-month (m/m) menjadi 57,39 dollar Amerika Serikat (AS) per metrik ton (FOB) dan kini ada pada level terendah dalam sejarah sejak harga referensi ini mulai ditetapkan pada Januari 2009. Sementara itu, harga batubara acuan global nyaris menyentuh level terendah dalam sembilan tahun terakhir.

    Lanjut baca ›

  • Update Pasar Saham & Rupiah Indonesia: Melawan Tren

    Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu dari beberapa indeks di Asia yang melawan tren pada perdagangan hari ini (02/11). Sementara kebanyakan indeks Asia, dipimpin oleh saham di Jepang, jatuh karena kekuatiran mengenai kontraksi yang berkelanjutan di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), IHSG berhasil naik 0,22% menjadi 4.464,96 poin. Sementara itu, harga minyak jatuh dan dollar Amerika Serikat (AS) memperpanjang kerugian terhadap sebagian besar mata uang negara-negara berkembang.

    Lanjut baca ›