• Indonesian Rupiah Analysis: Performance over the Past Week

    Over the past week the Indonesian rupiah depreciated 0.60 percent to IDR 12,941 per US dollar (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate). At the start of the week the rupiah experienced severe pressure as market participants were concerned about Indonesia’s slowing economic growth. However, in the second half of the week, Indonesia’s currency somewhat improved as the US dollar was negatively affected by weak US economic data. Based on the Bloomberg Dollar Index, the rupiah finished at IDR 12,922 per US dollar on Friday (24/04).

    Lanjut baca ›

  • Strong Growth Profit and Sales Unilever Indonesia in Q1-2015

    One of Indonesia’s largest consumer goods producers, Unilever Indonesia, recorded better than expected sales and net profit growth in the first quarter of 2015, signalling that purchasing power of Indonesians - amid the country’s economic slowdown - may not be as weak as previously expected. The local unit of Netherlands-based Unilever Holding B.V. attributed its strong performance to lower finance costs (interest and other borrowing costs), rising sales, and a higher average selling price.

    Lanjut baca ›

  • Pemerintah Indonesia Menawarkan Keringanan Pajak demi Transaksi Berjalan

    Pada Mei 2015 Pemerintah Indonesia akan menawarkan keringanan pajak pada perusahaan-perusahaan yang mengekspor minimal 30% dari produksi mereka. Pada awal bulan ini, Presiden Indonesia Joko Widodo menandatangani sebuah paket kebijakan yang mencakup keringanan pajak untuk para eksportir dan juga keringanan pajak untuk perusahaan-perusahaan multinational yang bersedia mereinvestasi keuntungan di Indonesia daripada mengirimkan keuntungan dan dividen kepada para pemegang saham di luar negeri. Paket ini didesain untuk memperbaiki neraca perdagangan Indonesia (dan neraca transaksi berjalan).

    Lanjut baca ›

  • Hubungan Internasional Indonesia: Hukuman Mati untuk Kejahatan Narkotika

    Pada minggu ini polisi menangkap seorang warganegara asing di Jakarta berkaitan dengan ditemukannya 2,2 kilogram kristal methamphetamine (meth) di sebuah rumah kos di Srengseng (Jakarta Barat). Juru Bicara Polda Metro Jaya Budi Widjanarko mengatakan bahwa tindakan polisi dilakukan berdasarkan data intelijen mengenai sindikat yang menyelundupkan kristal meth ke Indonesia dari Nigeria. Dilaporkan bahwa sindikat ini dipimpin oleh seorang narapidana yang sedang menjalani masa penjara di Jakarta. Belakangan ini beberapa kasus terkait kejahatan narkotika menjadi isu di Indonesia dan disoroti dunia.

    Lanjut baca ›