Pada awal hari perdagangan sebagian besar mata uang di wilayah Asia melemah terhadap dollar AS karena klaim pengangguran mingguan AS yang solid meningkatkan harapan akan data ketenagakerjaan AS yang positif pada bulan April. Ini akan meningkatkan ekspektasi untuk tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi dan mendorong permintaan dollar AS dengan merugikan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Kendati begitu, pasar tidak terlalu dipengaruhi oleh data ekonomi AS karena pengaruh lemahnya data perdagangan RRT yang menimbulkan ekspektasi bahwa pemerintah Cina akan menyediakan lebih banyak stimulus. Pada awal hari ini diumumkan bahwa ekspor RRT jatuh 6,4% pada basis year-on-year (y/y) di April 2015, sementara impor jatuh 16,2% (y/y), sebuah tanda yang menunjukkan bahwa RRT sedang mengalami perlambatan perekonomian. Data yang lemah ini meningkatkan spekulasi bahwa Pemerintah RRT akan melakukan lebih banyak tindakan-tindakan stimulus untuk mendongkrak perekonomian lokal.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG):

Harga surat utang pemerintah AS (US Treasury) meningkat tajam dalam semalam, menghasilkan yield acuan yang lebih rendah. Yield dari surat utang negara AS (Treasury Note) berjangka waktu 10 tahun menurun menjadi 2,19% dari 2,25% pada hari Selasa (07/05), sebuah pergeseran besar yang tidak biasa. Sementara itu, klaim pengangguran AS membaik menjadi 265.000 pada periode 26 April - 2 Mei 2015 hampir mendekati poin terendah selama 15 tahun terakhir menandakan bahwa pasar tenaga kerja AS terus menguat meskipun perekenomian negara ini hanya bertumbuh pada kecepatan sedang. Pasar kini menunggu penerbitan nonfarm payrolls AS pada April dan tingkat pengangguran AS pada bulan April, yang dijadwalkan untuk diterbitkan pada akhir hari ini (08/05).

Dari wilayah Eropa terdapat berita positif bahwa Yunani berhasil melakukan pembayaran kembali hutang senilai 222 juta dollar AS kepada International Monetary Fund (IMF) pada hari Rabu (06/05). Kendati begitu, negara ini harus kembali melakukan pembayaran ulang dengan jumlah yang lebih besar dalam waktu dua minggu mendatang (sekitar 750 juta euro) kepada IMF.

Berdasarkan Bloomberg Dollar Index, mata uang Indonesia menguat 0,21% menjadi Rp 13.121 per dollar AS pada hari Jumat (08/05). Kendati begitu, nilai tukar rupiah yang menjadi acuan Bank Indonesi (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, disingkat JISDOR) melemah 0,86% menjadi Rp 13.177 per dollar AS pada hari Jumat (08/05) karena JISDOR masih perlu menyerap sentimen negatif pasar yang terjadi pada hari perdagangan sebelumnya.

Rupiah Indonesia versus Dollar AS (JISDOR):

| Source: Bank Indonesia

Bahas