Jansen mengatakan bahwa ada banyak ruang pertumbuhan karena ada pasar yang besar bagi produk-produk makanan Indonesia yang diimpor ke dalam Belanda. Karena sejarah historis yang lama di antara kedua negara, ada banyak orang Indonesia dan juga sekitar 1 juta warga keturunan Indonesia yang hidup di Belanda. Terlebih lagi, Belanda bisa menjadi distributor dari produk-produk Indonesia ke negara-negara Eropa yang lain. Jansen mengatakan bahwa halangan-halangan utama yang saat ini dihadapi NIVO adalah keberlanjutan produksi makanan di Indonesia dan persaingan harga di Eropa. Pada pertengahan 2015, NIVO berencana untuk mendistribusikan produk-produk makanan Indonesia ke 600 cabang supermarket yang tersebar di seluruh Belanda. Setiap outlet akan menjual setidaknya 25 produk Indonesia.

NIVO meminta bantuan dari Kedutaan Indonesia di Belanda untuk memfasilitasi pertumbuhan lebih lanjut dari produk-produk Indonesia di Belanda, sejalan dengan program Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan performa ekspor Indonesia (ini penting untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan yang tinggi dan yang juga menyebabkan tekanan pada nilai tukar rupiah). Pihak Kedutaaan telah menyatakan komitmen mereka untuk mendukung perusahaan-perusahaan Belanda untuk mengimpor barang-barang dari Indonesia ke dalam Belanda. Sebelumnya, pihak Kedutaan bertemu dengan distributor Belanda untuk Polygon, manufaktur sepeda yang berbasis di Surabaya. Di Belanda sepeda adalah sarana trasportasi yang penting. Makanya mungkin ada juga pasar yang menarik untuk sepeda-sepeda buatan Indonesia ini.

Bahas