Profil

Sektor Industri Pertambangan
Sub Sektor Industri Minyak & Gas
Didirikan 10 Desember 1957
Jenis Perusahaan BUMN
Anak Perusahaan Utama Pertamina EP
Pertamina Gas
Pertamina Geothermal Energy
Pertamina EP Cepu
Pertamina Hulu Energi
Pertamina Drilling Services Indonesia
Komoditi Utama

Ringkasan Bisnis

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dengan nama Permina tapi mengubah namanya menjadi Pertamina setelah merger dengan Pertamin pada tahun 1968. Pertamina menjadi sumber besar pendapatan bagi pemerintah Orde Baru Presiden Soeharto pada tahun 1970-an, sehingga memungkinkan investasi besar dalam infrastruktur negara dan program penanggulangan kemiskinan yang berhasil. Meskipun demikian, mismanajemen (kesalahan pengelolaan) dan korupsi hampir menyebabkan kebangkrutan pada tahun 1975.

Perusahaan ini memproduksi banyak komoditas seperti bahan bakar, minyak tanah, LPG (Bahan bakar gas cair), LNG (Gas bumi cair), dan petrokimia. Pertamina adalah produsen minyak mentah terbesar kedua di Indonesia setelah Chevron Pacific Indonesia (merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Chevron Amerika, salah satu perusahaan energi terintegrasi terkemuka di dunia). Saat ini, Pertamina memiliki enam kilang minyak di Indonesia yang memiliki kapasitas produksi gabungan sebesar satu juta barel minyak per hari (bph). 

Pertamina adalah perusahaan milik negara yang sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia sehingga tidak memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Untuk kegiatan hulunya (baik nasional maupun internasional) Pertamina melakukan operasinya sendiri atau membangun kemitraan dalam bentuk operasi bersama dengan Badan Operasi Bersama/Joint Operating Bodies (JOB), Kontrak Operasi Bersama/Joint Operating Contracts (JOC) dan Kontrak Bantuan Teknis/Technical Assistance Contracts (TAC). Selain eksplorasi, produksi dan transmisi minyak dan gas, Pertamina juga semakin banyak mengeksploitasi potensi gas metan lapisan batubara (coalbed methane) dan panas bumi di Indonesia. Untuk alasan ini perusahaan mengubah deskripsi bisnis intinya dari 'perusahaan minyak dan gas ke perusahaan energi'.

Penurunan produksi minyak Indonesia dalam beberapa tahun terakhir juga merefleksikan kinerja Pertamina. Meskipun perusahaan - melalui anak usahanya Pertamina EP - mengelola lebih dari 141,000 kilometer persegi konsesi ladang minyak dan gas di seluruh negeri, rasio produksinya per kilometer persegi masih rendah dibandingkan dengan perusahaan minyak lain yang aktif di Indonesia, menunjukkan Pertamina tidak optimal memanfaatkan cadangan minyaknya.

Untuk membangun kembali namanya sebagai pemain minyak & gas yang berpengaruh (global), Pertamina telah mengubah fokusnya untuk merangsang pertumbuhan melalui belanja modal yang besar selama beberapa tahun ke depan. Perusahaan berusaha memperoleh hak eksplorasi blok minyak baru di luar negeri di Timur Tengah, Thailand, Burma dan Vietnam (sudah memiliki blok di Sudan, Qatar, Irak, Malaysia, Australia dan Libya) dan juga meningkatkan produksi blok minyak dalam negeri dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih serta dengan mengakuisisi blok baru ataupun yang sudah ada. Pada tahun 2009, Pertamina membeli saham BP di Offshore North West Java (ONWJ) dan pada tahun 2011 Pertamina dianugerahi blok West Madura offshore block di Jawa Timur.

Highlight Operasional Pertamina:

   2009  2010  2011  2012  2013  2014  2015  2016
Minyak Bumi
(MMBO)
 64.40  70.01  70.63  71.76  73.55  87.19 101.60 114.03
Gas Alam
(BSCF)
502.05 532.85 558.60 563.15 557.67 588.67 694.33 717.70
Panas Bumi
(Gwh)
 9,098  9,089  9,206  9,245  9,773  9,326  9,975

Sumber: Pertamina, Laporan Tahunan 2016

Highlight Keuangan Pertamina:

  2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan
dari Operasi
2.67 3.07 5.35 4.76 4.74 4.44 3.92 6.19
Penjualan 35.1 47.6 67.3 70.9 71.2 70.0 41.8 36.5
Laba sebelum
Pajak
2.68 3.29 4.50 4.80 5.00 3.79 3.01 4.95
Laba Bersih
1.56 1.85 2.40 2.76 3.00 1.45 1.42 3.15
EBITDA 3.54 4.37 5.59 6.06 6.56 5.73 5.13
Total Aset 33.5 30.0 35.0 41.0 49.5 50.7 45.5 47.2
Total Kewajiban
18.5 18.2 21.6 25.8 32.3 31.9 26.0 25.2
Laba per Saham¹ 29.1 33.2 36.1 17.4 17.1 23.7

dalam miliar US dollar
¹ dalam US dollar

Sumber: Pertamina, Laporan Tahunan 2016

Pertamina's Global Bonds:

  Pertamina
    2021
Pertamina
    2022
Pertamina
    2023
Pertamina
    2041
Tenor 10 years 10 years 10 years 30 years
Maturity 23 May 2021 3 May 2022 20 May 2023 27 May 2041
Size USD $1.00 bln USD $1.25 bln USD $1.63 bln USD $0.50 bln
Issue
Price
98.09% 99.41% 100.00% 98.38%
Moody's¹
Ba1/stable Baa3/stable Baa3/stable Ba1/stable
S&P¹
BB+/positive BB+/positive BB+/positive BB+/positive
Fitch¹
BBB–/stable BBB–/stable BBB–/stable BBB–/stable

¹ at issuance

Pertamina's Global Bonds (continued):

  Pertamina
    2042
Pertamina
    2043
Pertamina
    2044
Tenor 30 years 30 years 30 years
Maturity 3 May 2042 20 May 2043 30 May 2044
Size USD $1.25 bln USD $1.63 bln USD $1.50 bln
Issue
Price
98.63% 100.00% 100.00%
Moody's¹
Baa3/stable Baa3/stable Baa3/stable
S&P¹
BB+/positive BB+/positive BB+/stable
Fitch¹
BBB–/stable BBB–/stable BBB–/stable

¹ at issuance
Source: Pertamina, Annual Report 2015

Lokasi

Detail Kontak

Jalan Medan Merdeka Timur, No. 1A
Jakarta Pusat, 10110
Telpon: +62 21 3815 111
Email: pcc@pertamina.com
www.pertamina.com