Laju bursa saham Asia mayoritas melemah kecuali Nikkei yang menguat setelah pelaku pasarnya merespon pelemahan nilai mata uangnya, ¥. Sentimen yang sama berupa rilis hasil rapat FOMC yang mensinyalkan adanya penguarangan pembelian obligasi dalam beberapa bulan ke depan membuat pelaku pasar khawatir bahwa stimulus The Fed akan berkurang sehingga langsung direspon negatif. Selain itu, rilis penurunan pre indeks manufaktur China dan pelemahan harga komoditas akibat adanya sentimen tersebut juga berimbas negatif pada laju bursa saham Asia.


Laju nilai tukar Rupiah kembali terperosok setelah pelaku pasar langsung merespon hasil rilis meeting FOMC yang masih mensinyalkan akan adanya pengurangan stimulus ketika kondisi AS mulai pulih. Namun demikian, The Fed juga mengatakan masih akan melakukan kebijakan moneter yang akomodatif hingga tercapai target pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja sesuai target. Dengan hasil meeting FOMC tersebut, US$ langsung tancap gas meninggalkan Rupiah yang masih di jurang pelemahan. Depresiasi Rupiah juga terimbas oleh pelemahan ¥ yang juga mempengaruhi mata uang Asia Pasifik lainnya. Rupiah di bawah target support Rp11625. Rp11738-11692 (kurs tengah BI).

| Source: Bank Indonesia

Bahas