Seperti biasa, kebanyakan turis asing datang ke Indonesia melalui Bandara Internasional Ngurah Rai di Pulau Bali, tempat tujuan wisata paling populer di Indonesia. Di bulan Januari 2015, total 288,755 warga asing tiba di bandara ini, bertambah 3,61% dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya. Titik kunjungan turis asing terbesar kedua adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang terletak di luar Ibu kota Jakarta, terjadi penurunan 11,42% dari 165,746 turis di Januari 2015.

Pintu Masuk Utama Wisman di Indonesia:

Lokasi  Januari 2014  Januari 2015
Ngurah Rai Airport (Bali)        278,685        288,755
Soekarno-Hatta Airport (Jakarta)        187,123        165,746
Batam        119,054        114,478

Sumber: BPS

Hampir 15% dari jumlah total turis asing yang masuk ke Indonesia di Januari 2015 adalah warga negara Singapura, diikuti oleh Australia (12,72%), Malaysia (12,59%), Republik Rakyat Tionghoa (12,49%) dan Korea Selatan (5,32%). Tidak diketahui apakah kondisi hubungan diplomatik yang sedang tegang antara Indonesia dan Australia akan menyebabkan pengurangan jumlah turis Australia di 2015. Bulan lalu Pemerintah Australia mengatakan bahwa negara ini mungkin akan memboikot Indonesia, contohnya dengan mendorong warga Australia untuk tidak berlibur di Bali (pulau ini adalah tempat tujuan wisata yang populer bagi turis Australia), sebagai reaksi dari komitmen Indonesia untuk melaksanakan rencananya mengeksekusi dua warga Australia yang saat ini menghadapi hukuman mati karena kasus narkoba. Pada 2014, sekitar 1 juta turis Australia mengunjungi Indonesia.

Mengenai jumlah kedatangan turis asing di 2015, Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya telah mengatakan bahwa Pemerintah menargetkan kedatangan 10 juta turis asing di Indonesia, yang akan menghasilkan total pemasukan 12,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS) untuk pendapatan devisa karena setiap turis diperkirakan akan menghabiskan rata-rata 1.200 dollar AS pada tiap kunjungan. Sementara itu, jumlah turis domestik diperkirakan akan mencapai 254 juta orang di 2015 (menghabiskan total dana 16 miliar dollar AS). Untuk mencapai target ini, Menteri Pariwisata mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia akan berfokus pada mengembangkan infrastruktur negara (termasuk infrastruktur teknologi, informasi & komunikasi), kesehatan & kebersihan dan daya akses sekaligus juga meningkatkan kampanye-kampanye promosi online (marketing) di luar negeri.

Tahun lalu, Indonesia mencatat rekor tertinggi jumlah kunjungan wisman yaitu 9,44 juta orang, naik 7,19% dari 8,8 juta turis di tahun sebelumnya.

Kunjungan Wisman di Indonesia, 2013-2015:

Bulan Kunjungan Wisman
            2013
Kunjungan Wisman
            2014
Kunjungan Wisman
            2015
Januari           614,328           753,079           723,039
Februari           678,415           702,666
Maret           725,316           765,607
April           646,117           726,332
Mei           700,708           752,363
Juni           789,594           851,475
Juli           717,784           777,210
Augustus           771,009           826,821
September           770,878           791,296
Oktober           719,900           808,767
November           807,422           764,461
Desember           766,966           915,334
Total          8,802,129          9,435,411           723,039

Sumber: BPS

Kunjungan Wisman di Indonesia, 2007-2015:

    2007   2008   2009   2010   2011   2012   2013   2014  2015
Wisman
(dalam juta)
  5.51   6.23   6.32   7.00   7.65   8.04   8.80   9.44  10.0¹

¹ menunjukkan target pemerintah
Sumber: BPS


Bahas