Dengan rata-rata kedatangan wisatawan asing di Indonesia sebesar 800.000 per bulan, maka diperlukan kunjungan wisatawan dalam jumlah besar (sejuta per bulan) dalam dua bulan terakhir 2015 untuk memenuhi target pemerintah menyambut 10 juta wisatawan pada tahun 2015. Pada tahun 2014 total 9,4 juta wisatawan asing berkunjung ke Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia. Pada hari Senin (4/1), Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis angka pengunjung asing untuk November 2015 dan ini akan memberikan lebih banyak kejelasan apakah targetnya dapat dipenuhi.

Ada beberapa faktor yang menjelaskan pertumbuhan lesu dari jumlah wisatawan. Pertama, kondisi ekonomi global yang telah diganggu oleh ketidakpastian dan pertumbuhan PDB banyak negara harus direvisi. Tingginya tingkat ketidakpastian menyiratkan bahwa sebagian dari populasi global memutuskan untuk tidak pergi berlibur atau memutuskan untuk liburan lebih dekat ke negara asal (atau di negara asal). Misalnya, ekonomi Republik Rakyat Tiongkok (RRT), zona euro, dan Jepang ada di bawah tekanan pada tahun 2015.

Kedua, meskipun telah meningkat, kegiatan promosi dan acara-acara di luar negeri (terutama di negara-negara Asia, Eropa dan Timur Tengah yang memperoleh fasilitas akses kunjungan bebas) perlu ditingkatkan. Pada awal Desember 2015, Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya meluncurkan sebuah program televisi baru yang disebut "Wondernesia" (singkatan dari Wonderful Indonesia). Program TV ini, yang akan mengudara pada Discovery dan TLC di seluruh wilayah Asia Pasifik, akan mempromosikan tempat tujuan liburan di seluruh nusantara, mengekspos berbagai alam dan budaya dan keindahan negeri ini. Selanjutnya, untuk tahun 2016, pemerintah Indonesia memesan tempat di pameran pariwisata terkemuka di Berlin, London, Dubai, Malaysia, Singapura, dan Jepang.

Ketiga, akan ada perbedaan besar apabila ada penerbangan langsung di negara-negara yang memperoleh fasilitas akses kunjungan bebas dan Indonesia.

Baca Kolom: Analisis Industri Pariwisata Indonesia

Pada tahun 2016 Pemerintah menargetkan untuk menyambut 12 juta wisatawan asing (diharapkan menghasilkan devisa negara sebesar 12 miliar dollar Amerika Serikat), naik 20% dari target 2015. Menimbang bahwa akan sulit untuk mencapai target 2015, diragukan apakah target 2016 bisa tercapai. Namun, Menteri Yahya optimistis target 2016 dapat terpenuhi karena pemerintah berusaha untuk mengintensifkan dan meningkatkan kerja sama dengan agen perjalanan, maskapai penerbangan, media dan bisnis wisata lainnya.

Dalam sepuluh bulan pertama tahun 2015, Singapura menyumbang sebagian besar wisatawan asing ke Indonesia (ada 1,2 juta orang dari Singapura yang berkunjung ke Indonesia pada periode Januari-Oktober 2015), diikuti oleh RRT (966.988 pengunjung pada Januari-Oktober 2015), Malaysia (957.414), Australia (878.920), dan Jepang (409.530).

Kunjungan Turis Asing di Indonesia, 2013-2015:

Bulan  Tourist Arrivals
         2013
 Tourist Arrivals
         2014
 Tourist Arrivals
         2015
Januari        614,328        753,079        723,039
Februari        678,415        702,666        786,653
Maret        725,316        765,607        789,596
April        646,117        726,332        749,882
Mei        700,708        752,363        793,499
Juni        789,594        851,475        815,148
Juli        717,784        777,210        814,233
Augustus        771,009        826,821        850,542
September        770,878        791,296        869,179
Oktober        719,900        808,767        825,818
November        807,422        764,461
Desember        766,966        915,334
Total       8,802,129       9,435,411       8,017,589


Kunjungan Turis Asing di Indonesia, 2007-2015:

    2008   2009   2010   2011   2012   2013   2014  2015  2016
Turis Asing
(dalam juta)
  6.23   6.32   7.00   7.65   8.04   8.80   9.44  10.0¹  12.0¹
Pendapatan Devisa
(dalam miliar dollar AS)
   n.a.   6.30   7.60   8.55   9.12   10.1   10.7  12.1

¹ menunjukkan target pemerintah
Sumber: BPS

Bahas