• Urban Lifestyle Indonesia: Consumption Wheat & Bread Products Rises

    Although most Indonesians still prefer to eat rice and noodles as part of their daily diet, an increasing number of Indonesians (particularly those who live in the urban environments and have adjusted to an ‘urban lifestyle’) have started to consume cereals and bread. In fact, Indonesia has become the world’s second-largest wheat importer and ranks among East Asia’s largest cereal importers. The country is dependent on these imports as domestic production of grains is close to zero (the climate doesn’t suit cultivation).

    Read column ›

  • Perusahaan Diprediksi Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia di 2015

    Prospek untuk penawaran saham perdana (IPO) di Indonesia positif pada 2015, atau, setidaknya lebih positif dibandingkan tahun 2014 yang merupakan ‘tahun politik’ Indonesia (karena pemilihan legislatif dan presiden) sehingga menyebabkan ketidakjelasan di pasar akibat kondisi politik. Meskipun begitu, pertumbuhan ekonomi negara yang melambat dan ancaman capital outflow yang disebabkan oleh prediksi pengetatan moneter lebih lanjut di AS sebelum akhir tahun, telah membuat para pelaku pasar berhati-hati. Bursa Efek Indonesia (BEI) memprediksi total 32 pendaftaran baru di 2015, naik dari 20 di tahun lalu.

    Read column ›

  • Update Pasar Indonesia: Mengapa Saham Menguat tapi Rupiah Melemah?

    Sejalan dengan indeks lain di Asia, saham Indonesia naik pada hari Selasa (26/05). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,62% menjadi 5.320,90 poin. Sentimen-sentimen positif tidak berasal dari Amerika Serikat (AS) karena pasar saham AS ditutup kemarin karena hari libur namun terutama berasal dari Republik Rakyat Tionghoa (RRT) yang badan perencanaan perekonomiannya mengumumkan akan mengimplementasikan sejumlah kebijakan baru dalam usaha mendongkrak perekonomian yang lambat. Kendati begitu, rupiah melemah 0,25% menjadi Rp 13.220 per dollar AS berdasarkan Bloomberg Dollar Index.

    Read column ›

  • Komoditas: Dampak Larangan Ekspor Indonesia pada Harga Nikel Berumur Pendek

    Pada awal 2014 Indonesia memperkenalkan larangan ekspor yang telah lama direncanakan untuk biji mineral mentah dalam usaha untuk memperkuat perekonomian domestik dengan mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditi mentah dan mengharuskan para penambang untuk mengolah biji-biji mentah di dalam negeri sebelum ekspor diizinkan. Sebagai suplier global penting untuk sejumlah biji mentah, peraturan Indonesia yang baru ini (ditetapkan oleh UU No. 4/2009 mengenai Pertambangan Batubara dan Mineral) memiliki dampak yang signifikan pada pasar dan harga global, salah satunya nikel.

    Read column ›