16 September 2025 (closed)
Jakarta Composite Index (7,957.70) +20.58 +0.26%
Waspadalah terhadap penipu yang aktif di WA mengatasnamakan Indonesia Investments
Obligasi Syariah (Sukuk) di Indonesia: Penerbitan SR023 Mengecewakan?
Sukuk Ritel SR023, yang merupakan jenis obligasi pemerintah berbasis syariah yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, agak mengecewakan karena targetnya tidak tercapai ketika masa penawaran berakhir pada 15 September 2025. Menarik untuk dicermati lebih lanjut apa yang mungkin melatarbelakangi penerbitan obligasi yang mengecewakan ini.
Berdasarkan data dari Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko di bawah Kementerian Keuangan Indonesia, penerbitan obligasi SR023 hanya berhasil mengumpulkan total IDR 18.73 triliun, di bawah target IDR 20,0 triliun. Masa penawaran SR023 adalah dari 22 Agustus hingga 15 September 2025, dan hanya tersedia untuk warga negara Indonesia (termasuk warga negara asing yang tinggal permanen di Indonesia).
SR023 dibagi menjadi dua seri: (1) tenor tiga tahun, dan (2) tenor lima tahun. Seperti biasa, tenor lima tahun membawa tingkat kupon (tetap) yang lebih tinggi (5.95 persen) untuk membuatnya lebih menarik bagi investor agar berinvestasi untuk jangka waktu yang lebih lama. Dengan berinvestasi di SR023, investor meminjamkan uang kepada pemerintah Indonesia untuk mendanai proyek-proyek pembangunan dengan cara yang mematuhi prinsip-prinsip keuangan syariah. Proyek-proyek ini mencakup berbagai proyek hijau dan sosial di seluruh negeri. Sebagai gantinya, pemerintah membayarkan imbal hasil (kupon) tetap setiap bulan, yang memberikan pendapatan bulanan yang dapat diprediksi dan stabil. Imbal hasil ini tidak dianggap sebagai bunga (riba), melainkan sebagai pembayaran sewa atas aset yang disewakan demi menghormati prinsip-prinsip Islam.
Sukuk Ritel SR023 (22 Agustus - 15 September 2025):
Jumlah Pemesanan (IDR triliun) |
Jumlah Investor |
Imbal Hasil (fixed return) |
|
SR023 (tiga tahun) |
12.14 | 31,936 | 5.80% |
SR023 (lima tahun) |
6.59 | 13,939 | 5.95% |
Sumber: Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Kementerian Keuangan)
Ada beberapa faktor yang diyakini berkontribusi pada permintaan yang agak lesu untuk SR023.
Pertama, sekarang dunia politik dan ekonomi lagi bergejolak. Indonesia mengalami demonstrasi anti-pemerintah yang besar pada akhir Agustus 2025 dan awal September 2025 yang memicu perombakan kabinet pada 8 September 2025 di mana Presiden Indonesia Prabowo Subianto memberi lebih banyak ruang bagi para loyalisnya di kabinet. Perombakan ini termasuk pemecatan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, seorang teknokrat non-partisan yang sangat dihormati pasar karena manajemen fiskalnya yang bijaksana. Oleh karena itu, perubahan pemerintahan ini membawa sejumlah ketidakpastian.
Kedua, sejak September 2024, Bank Indonesia telah secara bertahap memotong suku bunga acuannya dari 6.25 persen menjadi 5.00 persen. Hal ini juga berdampak pada kupon obligasi, dengan mendorongnya turun, membuat obligasi menjadi kurang menarik bagi investor. Sebagai gantinya, saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (termasuk reksa dana) mungkin menjadi aset yang lebih menarik, terutama karena kini paket stimulus besar telah diluncurkan oleh pemerintah Indonesia.
Ketiga, periode lock-up (masa kepemilikan minimum) juga lebih lama dari biasanya, karena investor baru bisa memperdagangkan obligasi ini di pasar sekunder mulai 11 November 2025.
SR023 dapat diperdagangkan di pasar sekunder di antara investor domestik setelah periode kepemilikan minimum, dengan demikian memberikan fleksibilitas jika seseorang perlu menjual aset sebelum jatuh tempo.
Investasi pokok dan imbal hasil bulanan sepenuhnya dijamin oleh negara melalui hukum Indonesia. Hal ini menjadikannya investasi yang berisiko sangat rendah, mirip dengan rekening tabungan yang dijamin oleh pemerintah.
Those who want to learn more about the background of the recent cabinet reshuffle can order the August 2025 report. This report discusses the underlying frustrations that triggered massive demonstrations in August 2025.
The report (an electronic report, PDF, in English) can be ordered by contacting us through email and/or WhatsApp:
- info@indonesia-investments.com
- +62(0)882.9875.1125
Price of this report:
Rp 150,000 (or equivalent in other currencies)
Take a glance inside the report here!
Bahas
Silakan login atau berlangganan untuk mengomentari kolom ini