Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini Eurozone

  • ECB's Negative Rates in the Eurozone Means Capital Inflows into Indonesia?

    The central bank of Indonesia (Bank Indonesia) expects further monetary easing in the Eurozone to cause more capital inflows into emerging markets (including Indonesia). The European Central Bank (ECB) surprised financial markets last week by cutting interest rates to zero percent, expand its money printing program (quantitative easing) and reduce a key deposit rate further into negative territory (per 16 March 2016). These moves are done in an effort to revive the economy of the Eurozone and combat deflation.

    Lanjut baca ›

  • Kejatuhan Saham di Seluruh Dunia; Apa Faktor-Faktor yang Menyebabkannya?

    Di seluruh dunia, indeks-indeks saham jatuh karena kekuatiran berkepanjangan mengenai rendahnya harga komoditi (terutama karena harga minyak mentah menurun ke level terendah selama 2 bulan terakhir dan mungkin mulai kembali mendekati level 40 dollar AS), kekuatiran mengenai perlambatan pertumbuhan kredit di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), sementara pasar juga bersiap-siap untuk kemungkinan kenaikan suku bunga AS di bulan Desember (sebuah tindakan yang akan memicu capital outflows dari aset-aset negara berkembang yang lebih berisiko). Bulan ini pasar berada di bawah tekanan jual yang besar setelah mengalami reli di bulan Oktober.

    Lanjut baca ›

  • Indonesian Stocks & Rupiah Update: Asian Markets Start Strong on Wednesday

    Indonesian stocks and the rupiah started strong on Wednesday (09/09). Immediately after opening the benchmark Jakarta Composite Index rose over one percent to 4,366 points, while the rupiah appreciated 0.25 percent to IDR 14,244 per US dollar (Bloomberg Dollar Index) as these assets were supported by positive global sentiments after there had occurred a rally in most global equity markets on Tuesday (08/09).

    Lanjut baca ›

  • Saham Indonesia Meningkat karena Yunani; Rupiah Melemah karena Fed Hike

    Sejalan dengan tren global, saham Indonesia terus naik pada Selasa (14/07). Kebanyakan indeks-indeks saham (di seluruh dunia) terus bergerak dalam wilayah hijau setelah Yunani yang dibebani banyak hutang mencapai kesepakatan dengan kreditor internasionalnya - setelah pertemuan darurat selama 17 jam - untuk sebuah paket penghematan yang akan tetap mempertahankan Yunani di dalam zona euro. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah naik 0,60% menjadi 4.923,36 poin pada pukul 11:45 WIB pada hari Selasa.

    Lanjut baca ›

  • Effects of Possible Greek Exit from Euro on Indonesia’s Economy

    Agus Martowardojo, Governor of Indonesia’s central bank (Bank Indonesia), predicts that the current economic turmoil in the Eurozone, caused by the Greek debt crisis, will impact on the stability of developing countries, including Indonesia. Although in terms of both trade and investment there should not be a real impact originating from Greek turmoil, the perception of macroeconomic stability will be somewhat hit on the back of global uncertainty. In line with most markets, Indonesian stocks and the rupiah weakened on Monday (06/07).

    Lanjut baca ›

  • Saham & Rupiah Indonesia Melemah karena Hasil Referendum Yunani

    Seperti yang telah diprediksi saham-saham Indonesia dan juga rupiah melemah pada pembukaan perdagangan di hari Senin pagi (06/07). Performa ini sejalan dengan arah pasar-pasar lain di Asia. Alasan utama di balik performa ini adalah hasil dari referendum Yunani, diadakan pada hari Minggu (05/07), yang menunjukkan bahwa para pemilih Yunani sangat menolak rencana-rencana reformasi yang dituntut oleh para kreditor internasionalnya. Ini secara serius membahayakan masa depan Yunani di zona euro.

    Lanjut baca ›

  • Eric Sugandi: Rupiah Indonesia Mungkin Akan Sentuh Rp 13.900 per Dollar AS

    Eric Sugandi, Chief Economist dari Standard Chartered Bank, memprediksi bahwa rupiah akan melemah menjadi Rp 13.900 per dollar Amerika Serikat (AS) pada akhir tahun ini dari Rp 13.339 pada hari ini (29/06) karena dampak dari momentum bullish dollar AS menjelang pengetatan moneter di AS dan ancaman keluarnya Yunani dari zona euro. Sebenarnya, ini adalah prognosa konservatif. Apabila bank sentral Indonesia tidak meningkatkan suku bunga acuannya (BI rate), sekarang pada 7,50%, tekanan terhadap rupiah mungkin akan meningkat nyata secara lebih lanjut.

    Lanjut baca ›

  • Ancaman Keluarnya Yunani dari Zona Euro: Aset Indonesia Relatif Stabil

    Meskipun Indonesia dianggap sebagai salah satu perekonomian Asia yang sangat rentah terhadap keluarnya Yunani dari zona euro (Greek exit/Grexit), saham dan rupiah Indonesia tidak melemah sebanyak aset-aset pasar negara berkembang lainnya pada hari Senin (29/06), hari perdagangan pertama setelah hancurnya pembicaraan antara Yunani, yang dibebani banyak hutang, dengan para kreditor internasionalnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 0,82% menjadi 4.882,59 poin sementara rupiah melemah 0,24% menjadi Rp 13.339 per dollar AS (Indeks Bloomberg).

    Lanjut baca ›

  • Saham Indonesia & Rupiah Diprediksi Merasakan Tekanan Berat Hari Ini

    Saham Indonesia diprediksi merasakan tekanan turun yang berat pada hari Senin (29/06) karena pembicaraan yang terhenti antara Yunani yang terbeban hutang dengan para kreditor internasionalnya. Transaksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum dibuka namun pasar-pasar Asia yang lain segera jatuh setelah pembukaan. Indeks Nikkei 225 dari Jepang turun 2,28% sementara yen menguat (para investor sedang mengejar aset-aset yang aman), sementara KOSPI dari Korea Selatan jatuh 1,5%. Nilai euro sangat menurun dalam perdagangan Asia.

    Lanjut baca ›

  • Stock Market Update: Indonesia Climbs, Global Markets Down on Greece

    Most stock indices across the world continued to fall on Friday (26/06) on heightened concern that debt-ridden Greece will fail to reach an agreement with its international creditors. The deal is necessary for Greece to obtain bailout funds in order to avoid a default on its debt to the International Monetary Fund (IMF) due on 30 June 2015. A default could mean a Greek exit (Grexit) from the Eurozone and jeopardizes stability of the whole financial system of the region. Talks between both sides will continue into the weekend.

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru Eurozone

  • World Bank: Indonesia Shows Steady Growth but Pressures Are Mounting

    This week, the World Bank published its Indonesia Economic Quarterly (IEQ, edition March 2013) titled 'Pressures Mounting'. It reports on key developments over the past three months in Indonesia’s economy, and places these in a longer-term and global context. To read the whole report, please visit the World Bank's website at www.worldbank.org or download this edition directly through this link. Below we present the executive summary.

    Lanjut baca ›

  • Bailout in Cyprus Impacts Negatively on the Indonesia Stock Exchange

    We had hoped for a continuation of the Indonesia Stock Exchange (IHSG)'s rebound after forming a green candle. It failed, however, due to negative market sentiments brought on by the bailout of Cyprus. Also, selling pressures on American stock markets late last week blocked a potential longer rally. The IHSG felt the impact of the Dow Jones Industrial Average (DJIA) that fell after a weaker NY Empire State Manufacturing Index as well as Consumer Sentiment.

    Lanjut baca ›

No business profiles with this tag