Pada semester pertama tahun 2015 pemerintah Indonesia gagal menghabiskan sebagian besar anggaran yang telah dialokasikan karena reformasi anggaran dan organisasi, sehingga menyebabkan kekecewaan karena Presiden Indonesia Joko Widodo tampaknya gagal untuk memenuhi janjinya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur (meskipun telah mengalokasikan lebih banyak dana untuk anggaran pembangunan infrastruktur setelah membatasi subsidi bahan bakar bersubsidi). Namun, setelah permulaan yang lambat di paruh pertama 2015, semakin banyak proyek-proyek infrastruktur yang dipimpin Pemerintah yang meningkat tajam di paruh kedua tahun ini.

Dana untuk Pembangunan Infrastruktur di APBN:

Selain itu, di tengah perlambatan ekonomi, tingkat suku bunga Bank Indonesia yang tinggi dan melemahnya daya beli masyarakat, sektor swasta juga membatalkan atau menunda memulai pembangunan proyek-proyek properti dan infrastruktur. Sejak 2011 perekonomian Indonesia telah mengalami perlambatan. Namun, pertumbuhan PDB diperkirakan menyentuh dasar (pada 4,7% year-on-year) pada tahun 2015. Tahun ini, Pemerintah dan berbagai lembaga lainnya (termasuk Bank Dunia dan International Moneter Fund) memprediksi pertumbuhan PDB naik menjadi 5,3% pada basis year-on-year (y/y).

Baca Analisis: Overview of Indonesia Gross Domestic Product (GDP)

Santoso mengatakan bahwa peningkatan eksekusi dari belanja pembangunan infrastruktur Pemerintah terlihat di penjualan semen Indonesia. Penjualan semen meningkat di bulan September, Oktober dan November 2015 (angka penjualan dalam dua bulan terakhir 2015 masih belum diterbitkan).

Pada periode Januari-Oktober 2015, penjualan semen Indonesia berada pada 55,9 juta ton, naik 2,1% dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya (54,8 juta ton). Meskipun ini adalah pertumbuhan yang tidak besar, tren kenaikan yang terdeteksi pada paruh kedua 2015 merupakan tanda positif.

Baca Analisis: Overview of Indonesia's Cement Industry

Semen Indonesia, pemimpin pasar dan produsen semen terbesar di Indonesia, mengharapkan penjualan semen perusahaan tersebut pada 2016 sedikit bertumbuh di 5% karena dorongan Pemerintah untuk pembangunan infrastruktur, percepatan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik.

Penjualan Semen di Indonesia 2008-2015:

Tahun  Penjualan Semen
   YoY Growth
 2015¹        62 million         +2.5%
 2014        60 million         +3.3%
 2013        58 million         +5.6%
 2012        55 million        +14.6%
 2011        48 million        +20.0%
 2010        40 million         +4.2%
 2009       38.4 million         +1.1%
 2008        38 million             -

¹ prognosis ASI
Sumber: ASI

Bahas