Sebelumnya, asumsi nilai rupiah oleh Pemerintah untuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016 adalah Rp 12.800 - 13.200 per dollar AS. Sejauh ini di tahun ini, rupiah telah menjadi mata uang dengan performa terburuk di negara-negara berkembang di Asia, setelah melemah 7,0% terhadap dollar AS karena perlambatan pertumbuhan perekonomian domestik dan momentum bullish dollar AS karena pengetatan moneter di negara dengan perekonomian terbesar dunia.

Nilai tukar rupiah yang menjadi acuan Bank Indonesia (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, disingkat JISDOR) menguat 0,02% menjadi Rp 13.316 per dollar AS pada hari Selasa (23/06).

Rupiah Indonesia versus Dollar AS (JISDOR):

| Source: Bank Indonesia

Pertumbuhan perekonomian Indonesia untuk tahun 2016 direvisi menjadi 5,5-6,0% oleh Pemerintah karena perkiraan pertumbuhan perekonomian dunia dan domestik yang lambat di periode ke depan. Baik Bank Dunia maupun International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan perekonomian Indonesia di 2015 pada 4,7%, sebagian karena performa ekspor Indonesia yang lemah. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan kemarin (22/06) bahwa ekspor Indonesia di 2015 diprediksi untuk menurun 14% menjadi 151,6 miliar dollar AS. Ini adalah penurunan yang lebih besar dari proyeksi awal bank sentral yaitu 11%. Di 2014, ekspor Indonesia menurun 3,43% (y/y) menjadi 176,3 miliar dollar AS. Ekspor yang melemah terutama disebabkan oleh perlambatan perekonomian RRT, salah satu pasar ekspor kunci untuk komoditi dan produk Indonesia.

Pertumbuhan PDB Indonesia 2009–2015 (annual % change):

 Year    Quarter I
   Quarter II    Quarter III    Quarter IV
 2015        4.71
 2014        5.14        5.03         4.92         5.01
 2013        6.03        5.81         5.62         5.72
 2012        6.29        6.36         6.17         6.11
 2011        6.45        6.52         6.49         6.50
 2010        5.99        6.29         5.81         6.81
 2009        4.60         4.37         4.31         4.58

Sumber: BPS

Sementara itu, Pemerintah Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat Komisi VII (yang mengawasi sektor energi) menyetujui taget produksi gas Indonesia pada cakupan 1,1 juta-1,3 juta barel minyak per hari (barrels of oil equivalent per day/boepd) di APBN 2016. Minggu lalu, target hasil produksi minyak telah disetujui antara 800.000 sampai 830.000 barel per hari (barrel per day/bpd) di APBN 2016, dengan asumsi harga minyak mentah pada 60 dollar AS sampai 70 dollar AS per barel dan subsidi untuk bahan bakar diesel pada Rp 1.000 per liter.

Bahas