Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini Rupiah

  • Saham Asia di Zona Merah, Indonesia Melawan Tren

    Saham-saham Asia menghadapi tekanan pada hari Jumat (13/11) karena rendahnya harga minyak dan meningkatnya perkiraan bahwa Federal Reserve akan menaikkan Fed Fund Rate sebesar 25 basis poin di bulan Desember. Saham-saham sumberdaya alam menarik turun indeks-indeks saham di Australia, Hong Kong dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) lebih dari 1%. Kendati begitu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), melawan tren di Asia, telah naik 0,51% menjadi 4.485,12 poin pada pukul 10:20 WIB kendati indeks-indeks Asia yang ada di zona merah. Sementara itu, dollar AS menguat terhadap mata uang Asia namun tidak setajam perkiraan sebelumnya.

    Lanjut baca ›

  • Stock Market & Rupiah Update Indonesia: China and Fed in Spotlight

    Indonesia's benchmark Jakarta Composite Index climbed 0.01 percent to 4,451.59 points on Wednesday (11/11) despite foreign investors recording a net sell of IDR 614.4 billion (approx. USD $45.5 million). Uncertainty persists in the global economy as more macroeconomic data from China signal weaknesses in the world's second-largest economy. Growth in output from China's factories declined to a six-month low in October (missing expectations), following earlier disappointing trade and inflation data. On the other hand, it triggers hope that Beijing will step up stimulus measures.

    Lanjut baca ›

  • Saham & Rupiah Indonesia: Tekanan Karena Inflasi RRT & Kenaikan Fed Rate

    Kebanyakan indeks saham di Asia jatuh pada perdagangan hari Selasa (10/11) karena kekuatiran bahwa kemacetan ekonomi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berdampak negatif pada laju pertumbuhan ekonomi global, sedangkan pasar bersiap-siap menghadapi ancaman kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) sebelum akhir tahun. Terlebih lagi, sentimen-sentimen di Asia Tenggara tidaklah positif karena mayoritas laporan pendapatan kuartal 3 tahun 2015 tidaklah memuaskan. Bila dikombinasikan, hal ini memicu peralihan ke aset-aset yang lebih aman. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 1,08% menjadi 4.451,05 poin.

    Lanjut baca ›

  • Stock Market & Rupiah Update Indonesia: Mixed Opening on Monday Morning

    Shares in the Asia-Pacific were mixed after opening on Monday (09/11). While, Japanese shares touched a fresh 2.5 month high on a weaker yen and Chinese shares went up (despite disappointing trade data), shares in Indonesia, South Korea and Australia were down. Indonesia's benchmark Jakarta Composite Index fell approximately 0.50 percent after opening on Monday, while the Indonesian rupiah had depreciated 0.83 percent to IDR 13,676 per US dollar by 09:16 am local Jakarta time.

    Lanjut baca ›

  • Newsletter Indonesia Investments Edisi 8 November 2015 Diterbitkan

    Pada 8 November 2015, Indonesia Investments menerbitkan edisi terbaru dari newsletter-nya. Newsletter gratis ini, yang dikirimkan kepada para pelanggan kami sekali seminggu, berisi berita-berita paling penting di Indonesia yang telah dilaporkan di website kami dalam tujuh hari terakhir. Kebanyakan topik berkaitan dengan isu-isu ekonomi seperti analisis pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal 3 tahun 2015, update inflasi, sekilas pandang perbankan syariah dan industri jasa taksi, update rupiah & pasar saham, dan banyak lagi.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia's State Budget Deficit Approaching Legally Mandated Cap

    A Finance Ministry official said Indonesia's state budget deficit is likely to exceed the projected IDR 300 trillion (approx. USD $22 billion) in 2015, pushing the deficit to 2.7 percent of Indonesia's gross domestic product (GDP), dangerously close to the maximum 3 percent of GDP cap that is set by a 2003 law. In the original 2015 State Budget the government targeted a budget deficit of 1.9 percent of GDP. This target was then revised to 2.2 percent in September. However, another revision is needed due to poor tax revenue collection.

    Lanjut baca ›

  • Indonesian Stocks & Rupiah: Yellen's Remarks Put Pressure on Emerging Market Assets

    Indonesian stocks and the rupiah are feeling the negative impact of news from the USA. Both Federal Reserve Chairwoman Janet Yellen and New York Federal Reserve President William Dudley said a Fed Fund Rate hike in December is a "live possibility" amid low US employment, continued GDP growth and confidence that inflation will rise to the US central bank's target range. As a result of these remarks gold dropped to a one-month low, stocks declined, while bond yields and the US dollar were pushed higher.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia's Jakarta Composite Index and Rupiah Extend Rally

    Asian stocks continue to rise on positive market sentiments on Wednesday (04/11). Supported by gains on Wall Street overnight and higher crude oil prices (pushing energy stocks higher), most Asian indices surged. Investors seem to have more confidence in the world economy. Earlier this week data signal that manufacturing activity continues to expand in the US and Europe, while in China it is stabilizing. Indonesia's benchmark Jakarta Composite Index was up 1.43 percent to 4,597.69 points by 10:50 am local Jakarta time.

    Lanjut baca ›

  • Indonesian Stock Market & Rupiah Update: Positive Global Sentiments

    Indonesian stocks and the rupiah outperformed their regional peers on Tuesday (03/11) after US stocks posted strong gains overnight on the back of a spate of acquisition deals and positive US manufacturing activity and construction spending data. Most Asian stock indices rose on these improved global market sentiments. Indonesia's benchmark Jakarta Composite Index climbed 1.53 percent to 4,533.09 points.

    Lanjut baca ›

  • Update Pasar Saham & Rupiah Indonesia: Melawan Tren

    Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu dari beberapa indeks di Asia yang melawan tren pada perdagangan hari ini (02/11). Sementara kebanyakan indeks Asia, dipimpin oleh saham di Jepang, jatuh karena kekuatiran mengenai kontraksi yang berkelanjutan di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), IHSG berhasil naik 0,22% menjadi 4.464,96 poin. Sementara itu, harga minyak jatuh dan dollar Amerika Serikat (AS) memperpanjang kerugian terhadap sebagian besar mata uang negara-negara berkembang.

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru Rupiah

Bisnis Terkait Rupiah