Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini Property

  • Paket Kebijakan Ekonomi: Pemerintah Indonesia Merevisi Pajak Barang Mewah untuk Rumah

    Sejalan dengan paket kebijakan ekonomi yang baru-baru ini diumumkan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa Pemerintah berencana untuk merevisi kebijakan pajak barang mewah untuk rumah. Saat ini, rumah-rumah bernilai lebih Rp 2 miliar dikenai pajak barang mewah 20%. Pemerintah kini berencana untuk menaikkan batasannya menjadi Rp 10 miliar. Pajak barang mewah Indonesia diperkenalkan oleh rejim Orde Baru Suharto dalam rangka membatasi kesenjangan sosial dalam masyarakat Indonesia.

    Lanjut baca ›

  • Moody’s Positive about Indonesia’s Tax Cut and Liquidity Level Property Developers

    International credit rating agency Moody’s Investors Service stated that the healthy liquidity levels of Indonesian property developers are expected to be sufficient to offset the negative impact of the heavily depreciated rupiah. A weak rupiah is troublesome - and negative for the credit rating - as about two-thirds of property developers’ debt is US dollar-denominated, while their revenue is rupiah-denominated. Secondly, Moody's is positive about the government recent decision to offer tax holidays.

    Lanjut baca ›

  • AkzoNobel Targets Indonesia as New Growth Market

    AkzoNobel, the Dutch multinational that is primarily engaged in the fields of decorative paints, performance coatings and specialty chemicals, stated that it has shifted its focus from China to Southeast Asia, particularly Indonesia and Vietnam. Ton Buchner, Chief Executive Officer of AkzoNobel, said growth in China has lost its decade-long momentum and thus AkzoNobel will reduce investment realization in China and instead focus on new growth markets in Southeast Asia.

    Lanjut baca ›

  • Penawaran Saham Perdana Binakarya Jaya Abadi di Bursa Efek Indonesia

    Pada hari Selasa (14/07), perusahaan konstruksi dan pengembang properti Binakarya Jaya Abadi menjadi perusahaan ke-11 yang didaftarkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2015. Perusahaan ini menawarkan 150 juta saham, 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dengan harga penawaran Rp 1.000 per saham, mengumpulkan Rp 150 miliar. Kendati sentimen pasar lemah, saham perusahaan ini naik 50% dalam debut perdagangannya di BEI. RHB OSK Securities adalah underwriter untuk IPO ini.

    Lanjut baca ›

  • Newsletter Indonesia Investments 12 Juli 2015 Diterbitkan

    Pada 12 Juli 2015, Indonesia Investments menerbitkan edisi terbaru dari newsletternya. Newsletter gratis ini, yang dikirimkan kepada para pelanggan kami sekali seminggu, berisi berita-berita paling penting dari Indonesia yang telah dilaporkan di website kami di tujuh hari terakhir. Kebanyakan topik mengenai isu-isu ekonomi seperti update pertumbuhan produk domestik bruto 2015, pasar properti, keuangan syariah, defisit transaksi berjalan, pendaftaran baru di Bursa Efek Indonesia (BEI), defisit anggaran 2016 budget, investasi, dan banyak lagi.

    Lanjut baca ›

  • Update Kepemilikan Asing Properti (Apartemen Mewah) di Indonesia

    Seperti dilaporkan sebelumnya, Pemerintah Indonesia merencanakan untuk merevisi hukum yang melarang kepemilikan warganegara asing atas properti di Indonesia (yaitu Peraturan Pemerintah No. 41/1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia). Dalam rangka mendongkrak pendapatan pajak dan juga industri properti domestik, pemerintah akan mengizinkan warganegara asing (ekspatriat) untuk membeli, memiliki, mewarisi dan memperdagangkan apartemen mewah yang memiliki nilai minimum Rp 5 miliar. Penting untuk dicatat bahwa semua jenis properti lain di Indonesia tidak bisa dimiliki oleh warganegara asing.

    Lanjut baca ›

  • Foreigners to Be Allowed to Own Luxurious Apartments in Indonesia

    Several days ago Indonesian Finance Minister Bambang Brodjonegoro announced that the government may soon allow foreigners to own luxurious apartments in the bigger cities of Indonesia. His ministry is currently focused on revising Government Regulation No. 41/1996 on Housing for Foreigners Residing in Indonesia which still forbids foreigners (expats) owning any type of property in Indonesia. Indonesian property developers have warmly welcomed the new plan of the government as it brings more opportunities to the property sector.

    Lanjut baca ›

  • Properti di Indonesia: Ekspatriat Diizinkan Memiliki Apartemen Mewah?

    Menteri Keuangan Indonesia Bambang Brodjonegoro sedang menyelesaikan sebuah studi berkaitan dengan kemungkinan mengizinkan kepemilikan asing atas properti di Indonesia. Dalam upaya untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan negara melalui pajak, Pemerintah Indonesia mungkin akan mengizinkan warganegara asing (ekspatriat) untuk memiliki apartemen yang mewah di kota-kota besar di Indonesia. Apartemen ini harus bernilai minimal Rp 5 miliar menurut proposal saat ini. Brodjonegoro menekankan bahwa ekspatriat tidak akan diizinkan memiliki rumah di darat.

    Lanjut baca ›

  • Berita IPO Indonesia: Binakarya Jaya Abadi & Anabatic Technologies

    Dua perusahaan mengumumkan akan melaksanakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan ini dalam rangka mengumpulkan dana untuk ekspansi bisnis. Perusahaan ini adalah pengembang properti Binakarya Jaya Abadi dan penyedia solusi teknologi informasi Anabatic Technologies. Sampai dengan awal Juni, total lima perusahaan telah didaftarkan (termasuk pendaftaran ulang Mitra Energi Persada) di BEI pada tahun ini. BEI menargetkan pendaftaran total 32 perusahaan di BEI pada tahun ini.

    Lanjut baca ›

  • Newsletter Indonesia Investments Edisi 24 Mei 2015 Diterbitkan

    Pada 24 Mei 2015, Indonesia Investments menerbitkan edisi terbaru dari newsletter-nya. Newsletter gratis ini yang dikirimkan kepada pelanggan kami sekali seminggu, berisi berita-berita paling penting dari Indonesia yang telah dilaporkan di website kami dalam tujuh hari terakhir. Kebanyakan topik membahas isu-isu ekonomi seperti tingkat suku bunga Bank Indonesia, revisi persyaratan untuk pembelian properti, kesetaraan gender, kepercayaan konsumen, penawaran saham perdana PP Properti, kopi luwak, dan banyak lagi.

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru Property

  • Paket Kebijakan Ekonomi Indonesia: Apa saja yang Menjadi Tindakan Stimulus?

    Merespon ekonomi global yang melambat, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan paket kebijakan ekonomi yang baru yang bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakjelasan yang tinggi dalam konteks global. Pada hari Rabu (09/09), Joko Widodo (dikenal dengan panggilan Jokowi) memberikan sejumlah detail mengenai fase pertama ini dalam sebuah pidato di Istana Negara di Jakarta.

    Lanjut baca ›

  • Analisis Pasar Properti Indonesia; Overview & Kepemilikan Asing

    Sektor properti residensial di Indonesia tetap menarik di 2015 kendati ada beberapa faktor yang menghambat pertumbuhan selama dua tahun terakhir. Dalam kolom ini saya membahas faktor-faktor yang telah melambatkan pertumbuhan di sektor properti Indonesia dan bagaimana pihak berwenang (seperti bank sentral dan Otoritas Jasa Keuangan) merespon tantangan-tantangan ini melalui peraturan baru. Terakhir, saya menyediakan sebuah update mengenai rencana Pemerintah, yang baru saja diumumkan, untuk mengizinkan kepemilikan asing atas apartemen mewah.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Lowers Down Payments for Car, Motorcycle & Property Purchases

    In a bid to boost economic activity in Indonesia, the central bank (Bank Indonesia) revised several regulations involving down payments for the purchase of cars and motorcycles as well as the maximum loan-to-value (LTV) ratios for first or more home purchases by Indonesian citizens. Yati Kurniati, Director of Bank Indonesia’s Macroprudential Department, said that the central bank implemented the looser monetary policy in the property and automotive sectors in an effort to boost credit growth, hence boosting the whole economy.

    Lanjut baca ›

  • Corporate Earnings Reports Indonesian Companies First Quarter 2015

    A selection of corporate earnings reports (covering net profit and revenues in the first quarter of 2015) of Indonesian companies that are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) is presented by Indonesia Investments below. The companies are categorized by sector: (1) agriculture and mining, (2) basic industry and chemicals, (3) miscellaneous industry, (4) consumer goods, (5) property and real estate, (6) infrastructure, utilities and transportation, (7) finance, and (8) trade, services and investment.

    Lanjut baca ›

  • Membeli Rumah di Indonesia Dipermudah karena BI Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

    Dalam waktu dekat akan lebih mudah untuk membeli properti di Indonesia karena Bank Indonesia merencanakan untuk meringankan persyaratan uang muka untuk hipotek. Hari ini (22/05), Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan bahwa kewajiban uang muka untuk pembeli rumah pertama akan diturunkan dari 30% menjadi 20% dari nilai properti. Keringanan ini seharusnya memiliki dampak positif pada performa institusi-institusi finansial dan para developer properti karena permintaan untuk pinjaman dan properti diasumsikan akan bertumbuh.

    Lanjut baca ›

  • Laporan Pendapatan Perusahaan Indonesia Tahun Fiskal 2014

    Laporan-laporan pendapatan perusahaan yang dipilih (mencakup laba bersih dan pendapatan untuk tahun fiskal 2014) dari perusahaan-perusahaan Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) disediakan di bawah ini. Perusahaan-perusaahaan ini dibagi dalam kategori sektor: (1) pertanian dan pertambangan, (2) industri dasar dan kimia, (3) macam-macam industri, (4) barang konsumsi, (5) properti dan real estate, (6) infrastruktur, peralatan dan transportasi, (7) keuangan, dan (8) perdagangan, jasa dan investasi.

    Lanjut baca ›

  • Cement Industry Indonesia in 2015: Overview of the Main Players

    The year 2015 may be a good one for Indonesian cement makers. The Indonesian government under the leadership of Joko Widodo is eager to invest heavily in the country’s infrastructure as this is one of the main bottlenecks that blocks higher economic growth. In the Revised 2015 State Budget the central government set aside IDR 290.3 trillion (USD $22.3 billion) for infrastructure development. Surely, the country's large cement producers - Semen Indonesia, Indocement Tunggal Prakarsa, Holcim Indonesia and Semen Baturaja - will benefit from this.

    Lanjut baca ›

  • Joko Widodo to Launch Indonesia’s One Million Houses Program in April

    One of the ambitious targets of the Indonesian government is the realization of the “One Million Houses Program”. Through this program - scheduled to be launched on 30 April 2015 in Central Java by President Joko Widodo - the government aims to provide adequate housing facilities to low income citizens. Over half of these houses will be built using funds from the country’s state budget. State funds will also be used to finance the Housing Loan Liquidity Facility, government-backed mortgages for low-income people.

    Lanjut baca ›

  • Land Reclamation Indonesia: Van Oord & Boskalis Work on Pluit City

    Dutch dredging contractors and marine engineering companies Van Oord and Boskalis have been awarded a contract to design and construct the artificial island off the coast of (North) Jakarta. On this (160-hectares sized) artificial island a new city - called Pluit City - will be developed. The contract, valued at EUR 350 million (split equally between the two Dutch companies) was handed to the Van Oord-Boskalis joint venture by Muara Wisesa Samudra. The project aims to relieve pressure on densely populated Jakarta.

    Lanjut baca ›

  • Corporate Earnings Reports Indonesian Companies in First 9 Months 2014

    Indonesia Investments presents a selection of corporate earnings reports (covering the first 9 months of 2014) of Indonesian companies that are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX), categorized by sector: (1) agriculture and mining, (2) basic industry and chemicals, (3) miscellaneous industry, (4) consumer goods, (5) property and real estate, (6) infrastructure, utilities and transportation, (7) finance, and (8) trade, services and investment. The tables display both net profit (loss) and revenues, together with year-on-year (yoy) growth.

    Lanjut baca ›