Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan belanja Pemerintah yang membaik terbukti melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan jumlah proyek ataupun tender yang ditawarkan. Proyek-proyek sejenis ini termasuk jalan-jalan tol, pelabuhan-pelabuhan, dan pembangkit-pembangkit listrik. Pembangunan infrastruktur penting karena ini akan mengurangi biaya logistik yang tinggi di Indonesia sehingga memberikan ruang untuk percepatan pertumbuhan ekonomi. Investasi di Indonesia diprediksi untuk bertumbuh sebesar 8,6% sampai 9,0% (y/y) tahun depan karena didukung oleh paket-paket deregulasi Pemerintah.

Kendati Sukamdani melihat adanya sejumlah risiko eksternal, seperti rendahnya harga komoditi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dia yakin bahwa laju pertumbuhan ekonomi pada 5,5% (y/y) adalah target yang realistis untuk Indonesia. Mengenai harga komoditi yang rendah, dia mengatakan Indonesia perlu mengurangi ketergantungannya pada ekspor komoditi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Saat ini, (produk-produk) komiditi berkontribusi untuk sekitar 65% dari total ekspor negara ini. Karena itu, Pemerintah saat ini berfokus pada mendongkrak sektor manufaktur. Sukamdani juga yakin bahwa industri pariwisata memiliki potensi luar biasa untuk menjadi penghasil devisa kunci.

Ketua Apindo juga menekankan bahwa stabilitas sosial dan politik di Indonesia telah membaik secara signifikan sejak akhir 1990-an, dibuktikan oleh pemilihan-pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di negara ini yang berlangsung damai di minggu lalu (Indonesia masih muda dalam menjalankan demokrasi dan karenanya terus menghadapi tantangan). Iklim politik dan sosial yang stabil akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berakselerasi.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) per Kuartal 2009–2015 (annual % change):

 Year    Quarter I
   Quarter II    Quarter III    Quarter IV
 2015        4.72        4.67         4.73
 2014        5.14        5.03         4.92         5.01
 2013        6.03        5.81         5.62         5.72
 2012        6.29        6.36         6.17         6.11
 2011        6.45        6.52         6.49         6.50
 2010        5.99        6.29         5.81         6.81
 2009        4.60         4.37         4.31         4.58

Sumber: BPS

Paket Stimulus Ekonomi Diluncurkan Pemerintah Indonesia:

Package Unveiled Main Points
1st 9 September • Boost industrial competitiveness through deregulation
• Curtail red tape
• Enhance law enforcement & business certainty
2nd 30 September • Interest rate tax cuts for exporters
• Speed up investment licensing for investment in industrial estates
• Relaxation import taxes on capital goods in industrial estates & aviation
3rd 7 October • Cut energy tariffs for labor-intensive industries
4th 15 October • Fixed formula to determine increases in labor wages
• Soft micro loans for >30 small & medium, export-oriented, labor-intensive businesses
5th 22 October • Tax incentive for asset revaluation
• Scrap double taxation on real estate investment trusts
• Deregulation in Islamic banking
6th 5 November • Tax incentives for investment in special economic zones
7th 4 December
• Waive income tax for workers in the nation's labor-intensive industries
• Free lasehold certificates for street vendors operating in 34 state-owned designated areas

Lanjut Baca:

Analysis of Indonesia's Gross Domestic Product (GDP)

Bahas