Meskipun ada tekanan politik dan juga dari komunitas bisnis, inflasi yang terkendali, serta reaksi positif dari aset-aset Indonesia terhadap kenaikan suku bunga Federal Reserve sebesar 0,25% poin kemarin (16/12), Bank Indonesia memutuskan untuk tetap berkomitmen pada sikap moneter yang relatif ketat karena masih mungkin muncul tekanan-tekanan terhadap rupiah Indonesia di masa mendatang sebagai konsekuensi dari suku bunga Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi. Sejauh ini di tahun ini rupiah telah melemah hampir 13% terhadap dollar AS pada tahun ini.

Bank Indonesia akan memantau risiko-risiko eksternal yang berasal dari kenaikan Fed Fund Rate dan perlambatan ekonomi di Cina sebelum memutuskan untuk mengubah tingkat suku bunganya.


Nilai tukar rupiah yang menjadi acuan Bank Indonesia (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, disingkat JISDOR) menguat 0,16% menjadi Rp 14.028 per dollar AS pada hari Kamis (17/12).

Rupiah Indonesia versus Dollar AS (JISDOR):

| Source: Bank Indonesia

Bahas