Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini Bank Indonesia

  • Bank Indonesia Detects Lower Foreign Currency Demand

    Although causing waves of both criticism and support, Indonesia's central bank implemented BI Regulation No. 17/3/PBI/2015 regarding the Mandatory Use of the Rupiah in Indonesia on 1 July 2015 thus restricting the use of foreign currencies in transactions conducted within Indonesia in an effort to deepen the domestic rupiah market and stabilize the rupiah. After nearly seven months in effect the new regulation seems to have worked and lessened domestic demand for the US dollar according to a Bank Indonesia official.

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia: Spike in Food Commodity Prices, Inflation Rising

    Indonesia's inflation is expected to accelerate in January 2016 according to the country's central bank (Bank Indonesia). Bank Indonesia detected a spike in prices of several food commodities - such as shallots, chili, and beef - at the start of the year. Bank Indonesia Governor Agus Martowardojo told reporters that he expects the country's inflation rate to rise by around 0.75 percent month-on-month (m/m) in January. This would imply that inflation will accelerate to 4.38 percent on an annual basis (from 3.35 percent y/y in December 2015).

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Cuts Interest Rate (BI Rate) to 7.25% in January

    Although global media focus on the vicious terrorist attacks that occurred today in Jakarta, the country's central bank (Bank Indonesia) made a surprise move by cutting its key interest rate (BI rate) by 25 basis points to 7.50 percent at the January policy meeting. It is a surprise as Bank Indonesia emphasized repeatedly that it is primarily focused on rupiah stability while - amid severe market volatility (due to economic turmoil in China) - the rupiah remains under pressure.

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Should Keep BI Rate at 7.50% due to Fragile Rupiah

    On Wednesday (13/01) Indonesia's central bank is set to start its monthly policy meeting. A novelty this year is that the monthly policy meetings of Bank Indonesia will take two days instead of one. Another interesting novelty is that Bank Indonesia invited Indonesia's Chief Economics Minister Darmin Nasution to attend the central bank's first policy meeting of 2016. Analyst opinions about whether Bank Indonesia has room to cut its relatively tight monetary policy are mixed.

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia: Cadangan Devisa Meningkat pada Bulan Desember 2015

    Bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) mengumumkan bahwa cadangan devisa negara ini telah meningkat tajam pada bulan Desember 2015. Pada akhir bulan terakhir tahun 2015 aset devisa tercatat sebesar 105,9 dollar Amerika Serikat (AS), naik dari 100,2 miliar dollar AS di bulan sebelumnya. Ini adalah hasil yang luar biasa karena ekonomi global dan domestik masih terganggu oleh ketidakpastian dan arus modal yang volatil (pada bulan Desember Federal Reserve akhirnya menaikkan Fed Fund Rate utamanya sebesar 25 poin basis).

    Lanjut baca ›

  • Survei Bank Indonesia: Konsumen Indonesia Lebih Optimis

    Kabar baik di awal tahun baru. Keyakinan konsumen di Indonesia telah meningkat pada bulan Desember 2015 menurut survei Bank Indonesia terbaru. Optimisme konsumen berarti konsumen lebih cenderung untuk membeli barang sehingga memberikan amunisi untuk percepatan pertumbuhan ekonomi (konsumsi domestik menyumbang sekitar 55% dari total pertumbuhan ekonomi Indonesia). Porsi pendapatan yang digunakan oleh responden untuk konsumsi naik 0,6% pada basis month-to month (m/m) menjadi 69% dari pendapatan mereka.

    Lanjut baca ›

  • Update Mata Uang: Mengapa Rupiah Indonesia Mengalami Kenaikan?

    Rupiah Indonesia meneruskan penguatan yang luar biasa pada hari Selasa (22/12). Mata uang ini naik 0,98% menjadi Rp 13.672 per dollar Amerika Serikat (AS) pada pukul 11:10 Waktu Indonesia Barat (Bloomberg Dollar Index). Rupiah telah pulih dari level rendahnya pada Rp 14.123 per dollar AS pada hari Senin 14 Desember menjadi Rp 13.672 per dollar AS, naik 3,2% dalam waktu sekitar satu minggu. Ada beberapa hal yang menjelaskan kinerja yang luar biasa ini.

    Lanjut baca ›

  • Pertumbuhan Kredit di Indonesia Tidak Akan Mencapai Target Bank Indonesia

    Bank Indonesia memprediksi bahwa realisasi pertumbuhan kredit akan mencapai 9-10% pada basis year-on-year (y/y) di 2015, di bawah targetnya pada 11%-13% (y/y). Sampai dengan Oktober 2015 pertumbuhan kredit bank-bank di Indonesia mencapai 10,4%, melambat dari 11,1% di bulan sebelumnya. Juda Agung, Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), mengatakan pertumbuhan kredit yang melambat sejalan dengan perlambatan ekonomi.

    Lanjut baca ›

  • Suku Bunga Bank Indonesia Tidak Berubah di 7,50%

    Bank Indonesia, bank sentral dari negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) pada 7,50% pada pertemuan kebijakan di bulan Desember pada hari Kamis (17/12). Sementara itu, fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi) tidak berubah pada 5,50% dan fasilitas pinjaman di 8,00%. Ini adalah bulan kesepuluh berturut-turut Bank Indonesia tidak mengubah suku bunganya (pada bulan Februari 2015 bank sentral memangkas BI rate sebesar 0,25%).

    Lanjut baca ›

  • Foreign Exchange Reserves Indonesia Fall Slightly in November

    The foreign exchange reserves of Indonesia fell slightly in November. According to the latest data from Indonesia's central bank (Bank Indonesia) the reserves stood at USD $100.24 billion at end-November, down from USD $100.7 billion at the end of the preceding month. The reserves fell on foreign exchange receipts, public foreign debt payments and the central bank's efforts to stabilize the rupiah exchange rate.

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru Bank Indonesia

Bisnis Terkait Bank Indonesia