Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini JISDOR

  • Indonesia Bukukan Surplus Perdagangan $738 Juta USD di Februari

    Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada hari Senin (16/03) bahwa Indonesia membukukan surplus perdagangan sebesar 738,3 juta dollar Amerika Serikat (AS) pada Februari 2015. Surplus perdagangan telah terjadi selama tiga bulan berturut-turut dan lebih besar dari prediksi bank sentral Indonesia (bank Indonesia) dan hasil polling Reuters yang memperkirakan bahwa suplus akan berada di kisaran 500-520 juta dollar AS. Surplus ini juga lebih besar dari surplus perdagangan di bulan pertama 2015 yang mencapai 709,4 juta dollar AS. Surplus di Februari terjadi terutama karena penurunan impor.

    Lanjut baca ›

  • Pemerintah Indonesia Perangi Defisit Transaksi Berjalan

    Setelah serangkaian data ekonomi yang baik (terutama data tenaga kerja di Amerika Serikat) pasar menduga Federal Reserve akan menaikkan tingkat suku bunganya pada kuartal kedua atau ketiga tahun ini dan karenanya dollar Amerika Serikat (AS) dapat bullish momentum (hampir menjadi posisi tertinggi selama 11 tahun terakhir). Karena prediksi yield yang lebih tinggi di AS, modal kembali masuk ke negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini. Pada saat yang sama, hal ini menimbulkan kerugian besar pada mata uang di negara-negara berkembang, termasuk nilai tukar rupiah yang turun 6% terhadap dollar AS pada tahun ini.

    Lanjut baca ›

  • Penurunan Drastis Rupiah Indonesia: Jatuh ke Rp 13,200 per Dollar AS

    Di Indonesia, lampu sorot tetap tajam terfokus pada pelemahan drastis rupiah. Karena semakin berkembangnya spekulasi bahwa US Federal Reserve akan segera menaikkan tingkat suku bunga pinjamannya, aset-aset pasar berkembang (baik mata uang maupun saham) cenderung melemah. Walau sebagian besar mata uang Asia melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), rupiah lebih rentan karena Indonesia sedang mengalami defisit transaksi berjalan yang besar. Hal ini menginformasikan kepada para investor bahwa negara ini bergantung pada capital inflows dari negara-negara asing.

    Lanjut baca ›

  • Update Saham & Rupiah Indonesia: Penguatan USD Melanda Pasar

    Saham-saham Indonesia dan nilai tukar rupiah kena dampak negatif dari penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) pada hari Senin (09/03) setelah rilisnya US payrolls yang lebih kuat dari prediksi sebelumnya dan karenanya memperkuat dugaan bahwa US Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pinjaman acuannya pada bulan Juni. Terlebih lagi, pada minggu lalu, Gubernur bank sentral AS Janet Yellen telah memberikan sinyal kepada Konggres AS bahwa bank sentral AS mungkin akan mengurangi 'patient stance'. IHSG jatuh 1,25% ke 5.445,84 poin pada sesi perdagangan pertama di hari Senin (09/03).

    Lanjut baca ›

  • Analisis Rupiah dan Saham Indonesia: Volatilitas Pasar yang Tinggi

    Pemerintah Indonesia meneruskan perjuangan mereka untuk meringankan kekuatiran masyarakat tentang dampak dari rupiah yang lemah pada perekonomian Indonesia. Bahkan, Pemerintah menekankan bahwa rupiah yang lemah akan berdampak positif pada neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan karena produk-produk ekspor Indonesia menjadi lebih kompetitif. Selama satu minggu ini, rupiah melemah 1% terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Sejak awal 2015, rupiah telah jatuh 4,4% terhadap dollar AS, karenanya menjadi salah satu mata uang di negara-negara berkembang Asia dengan performa terburuk di tahun ini.

    Lanjut baca ›

  • Update Rupiah: Pemerintah Indonesia Mengatakan ‘Tidak Perlu Kuatir’

    Ketika nilai tukar rupiah jatuh di bawah batasan yang menguatirkan yaitu Rp 13,000 per dollar Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (05/03), baik Menteri Keuangan Indonesia Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan bahwa tidak perlu panik karena performa rupiah terhadap dollar AS masih sejalan dengan performa mata uang-mata uang lain terhadap dollar AS. Berdasarkan pada Bloomberg Dollar Index, nilai rupiah telah melemah 0,28% menjadi Rp 13,028 pada pukul 13:35 Waktu Indonesia Barat (WIB).

    Lanjut baca ›

  • Indonesian Stocks & Rupiah Update: Flat Performance on Tuesday

    While most Southeast Asian stock markets and emerging Asian currencies strengthened on Tuesday (03/03) on the back of a rebounding yen and - contrary to expectation - the decision of the Reserve Bank of Australia (RBA) to leave its cash rate a record low of 2.25 percent, Indonesian stocks and the rupiah performed rather flat. The benchmark Jakarta Composite Index fell 0.06 percent to 5,474.62 points, while the Indonesian rupiah rate appreciated 0.01 percent to IDR 12,969 according to the Bloomberg Dollar Index.

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Ok dengan Rupiah Lemah Demi Memperbaiki Transaksi Berjalan

    Nilai tukar rupiah melemah 0,79% menjadi Rp 12.932 per dollar Amerika Serikat (AS) menurut Bloomberg Dollar Index pada hari Jumat (27/02), level terendah sejak akhir 2008, setelah bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) menyatakan tidak berencana melakukan terlalu banyak intervensi untuk mendukung rupiah. Bank Indonesia (BI) menyatakan tidak memiliki level target untuk rupiah dan tidak akan melawan pasar. Statemen ini merupakan sinyal-sinyal bahwa BI nyaman dengan rupiah yang lemah demi memperbaiki neraca transaksi berjalan.

    Lanjut baca ›

  • What Impacts on the Indonesian Rupiah Today? Fed, China, Greece & Inflation

    After Federal Reserve Chairwoman Janet Yellen indicated that the US central bank will be patient in raising the interest rate environment in the world’s largest economy, Indonesian assets gained on Wednesday (25/02). Both the benchmark Jakarta Composite Index and rupiah exchange rate strengthened 0.51 percent yesterday. Apart from increased speculation that the Fed will not raise interest rates before summer, expectation that Greece will avoid a disastrous default brought more positive market sentiments.

    Lanjut baca ›

  • Kenapa Indeks Saham Indonesia & Rupiah Datar pada Hari Selasa?

    Sejalan dengan sebagian besar pasar saham dan mata uang di Asia Tenggara, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia serta rupiah agak datar dengan kecenderungan melemah sedikit pada hari Selasa (17/02). Kebanyakan investor tampaknya menahan diri sebelum perayaan Imlek pada hari Kamis 19 Februari. Selain itu, pelaku pasar di Indonesia sedang menunggu keputusan suku bunga (BI rate) dari Bank Indonesia hari ini. Sementara itu, gagal pembicaraan antara Yunani dan kreditornya pada Senin merusak sentimen di Asia.

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru JISDOR

  • Analysis Performance of the Indonesian Rupiah Exchange Rate

    The Indonesian rupiah exchange rate continued to depreciate on Monday (02/03). According to the Bloomberg Dollar Index, Indonesia’s currency depreciated 0.30 percent to IDR 12,970 per US dollar, a six-year low. Apart from general bullish US dollar momentum in recent months (amid monetary tightening in the USA), the rupiah weakened due to Bank Indonesia’s signals that it tolerates a weaker currency in a move to boost exports (limiting the country’s current account deficit), and due to China’s interest rates cut.

    Lanjut baca ›

  • Analisis Rupiah Indonesia; Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rupiah

    Nilai tukar rupiah menguat pada Senin (16/02) karena neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan membaik, sementara dolar AS melemah karena penjualan ritel AS yang mengecewakan dan karena optimisme bahwa Yunani akan tetap menjadi anggota zona euro. Sementara itu, kementerian keuangan Indonesia mengadakan lelang obligasi konvensional di mana Rp 12 triliun dijual. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terapresiasi 0.35 persen menjadi Rp 12,753 per dolar AS pada Senin (16/02).

    Lanjut baca ›

  • Update Indonesian Rupiah & Stocks: Why they Strengthened Today

    The Indonesian rupiah exchange rate appreciated and Indonesian stocks rose on Wednesday (04/02) on the back of rallying oil prices, a successful bond auction, easing tensions in Europe, and weak US factory orders. Based on the Bloomberg Dollar Index, Indonesia’s rupiah appreciated 0.21 percent to IDR 12,630 per US dollar on Wednesday (04/03). Meanwhile, the benchmark stock index of Indonesia (Jakarta Composite Index, abbreviated IHSG) climbed 0.45 percent to 5,315.28 points.

    Lanjut baca ›

  • Rupiah Exchange Rate Indonesia Update: Why the Currency Gained Today

    Positive macroeconomic data of Indonesia - involving the significantly lower trade deficit in 2014 and easing inflation - had a good impact on the Indonesia rupiah exchange rate on Tuesday (03/02) although prior to closing the currency somewhat slid after Australia's central bank cut its interest rates causing speculation of further policy easing around the Asia Pacific region in a move to support sluggish growth and avert deflation. Most emerging Asian currencies strengthened on Tuesday against the US dollar on stronger risk appetite.

    Lanjut baca ›

  • Stocks & Rupiah Update Indonesia: Greece, QE, GDP, KPK & Police

    Both Indonesia’s rupiah exchange rate and stocks strengthened on Tuesday (27/01) as concerns about Greece exiting the Eurozone somewhat eased while the positive market sentiments that were caused by the European Central Bank’s recently unfolded quantitative easing program are still felt. Indonesia’s benchmark stock index (Jakarta Composite Index) gained 0.33 percent to 5,277.15 points, while the rupiah appreciated 0.31 percent to IDR 12,469 per US dollar based on the Bloomberg Dollar Index.

    Lanjut baca ›

  • Indonesian Stocks Hit Record High on ECB & Chinese Stimulus

    Indonesian stocks hit a record high on Thursday (22/01). Most emerging Asian stocks and currencies strengthened on increased speculation that the European Central Bank (ECB) is to launch a massive bond-buying program (which was confirmed later on the day after Asian markets had closed), a move aimed at boosting inflation in the Eurozone and which puts pressure on euro-denominated assets. The euro had depreciated 1.67 percent against the US dollar by 11:20 ET on Thursday based on Bloomberg data.

    Lanjut baca ›

  • Rupiah Exchange Rate Indonesia: Why Did it Appreciate on Wednesday?

    The Indonesian rupiah exchange rate appreciated 0.76 percent to IDR 12,481 per US dollar on Wednesday (21/01) based on the Bloomberg Dollar Index. The performance of the rupiah was in line with most other emerging Asian currencies as Japan’s yen strengthened (against the US dollar) after Japan’s central bank announced to maintain an accommodative monetary policy in an attempt to boost inflation to two percent (y/y). Furthermore, speculation about quantitative easing in Europe boosted attractiveness of riskier Asian assets.

    Lanjut baca ›

  • Indonesian Rupiah & Stocks Fall on Economic Concerns and Oil Price

    The Indonesian rupiah exchange rate depreciated on Wednesday (14/01) as global oil and other commodity prices continued to fall thus casting a negative spell on Indonesia’s currency. The rupiah depreciated 0.11 percent to IDR 12,614 per US dollar according to the Bloomberg Dollar Index. Market participants are concerned about the negative influence of low commodity prices on Indonesia’s export performance. Southeast Asia’s largest economy has had to cope with a wide trade and current account deficit in recent years.

    Lanjut baca ›

  • Rupiah Update Indonesia: Stronger on US Jobs Data

    In line with the performance of other Asian emerging currencies, Indonesia's rupiah exchange rate appreciated on Monday (12/01) as the fall in US wages (released late last week) caused speculation that the Federal Reserve will - for now - delay its plan to start raising US borrowing costs. Despite solid growing US non-farm payrolls in December 2014, US wages (average hourly earnings) fell the most in eight years. Indonesia’s rupiah appreciated 0.38 percent to IDR 12,599 per US dollar according to the Bloomberg Dollar Index.

    Lanjut baca ›

  • Indonesian Stocks & Rupiah End Week on a Positive Note

    The Indonesian rupiah exchange rate and Indonesian stocks gained on the last trading day of the week in line with the performance of other emerging markets. Indonesia’s benchmark stock index (Jakarta Composite Index, abbreviated IHGS) rose 0.09 percent to 5,216.67 points, while the rupiah appreciated 0.22 percent to IDR 12,647 according to the Bloomberg Dollar Index. The positive performance was mainly caused by speculation that the unexpected fall in US wages will keep the US central bank from raising its key interest rate soon.

    Lanjut baca ›

No business profiles with this tag