Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini Inflation

  • Why is Indonesia’s Rupiah Weakening? Global & Domestic Factors

    The Indonesian rupiah continues to depreciate on Tuesday (11/08). By 11:16 am local Jakarta time, the rupiah had depreciated 0.14 percent to IDR 13,570 per US dollar according to the Bloomberg Dollar Index. Indonesia’s currency has been touching 17-year lows due to bullish US dollar momentum ahead of looming higher US interest rates. Today, the US dollar received additional strength as China allowed its currency to weaken to a three-year low, dragging down other currencies in the Asian region.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Investments' Newsletter of 9 August 2015 Released

    On 9 August 2015, Indonesia Investments released the latest edition of its newsletter. This free newsletter, which is sent to our subscribers once per week, contains the most important news stories from Indonesia that have been reported on our website in the last seven days. Most of the topics involve economic subjects such as an analysis of the recent performance of the rupiah, an analysis of Q2-2015 GDP growth, updates on inflation as well as manufacturing, and unemployment in Indonesia.

    Lanjut baca ›

  • Apindo: Indonesian Unemployment Rate to Rise due to Economic Slowdown

    As Indonesia’s economic growth continued to slow in the second quarter of 2015, the Indonesian Employers Association (Apindo) warned of increasing unemployment in Southeast Asia’s largest economy. Each 1 percent gross domestic product (GDP) growth can generate between 200,000 and 300,000 new jobs in Indonesia. As such, when economic growth slows, society misses out on new jobs and with around two million Indonesians entering the labor force each year, job generation is an important task of the government.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia’s July Inflation Rises 0.93% on Higher Food & Transportation Prices

    Inflation in Indonesia accelerated more than expected in July 2015. Based on the latest data from Statistics Indonesia (BPS), Indonesian inflation rose 0.93 percent (m/m) in July, primarily due to higher food and transportation costs caused by the Ramadan month and Idul Fitri celebrations. During this month, the people traditionally increase consumer spending (triggering higher food prices) and millions of people travel back to their places of origin for the Idul Fitri festivities (triggering higher transportation costs).

    Lanjut baca ›

  • Indonesian GDP Growth and Inflation Expected to Slow further

    The pace of economic growth of Indonesia is expected to remain below five percent year-on-year (y/y) in the second quarter of 2015 according to Reuters poll involving 22 analysts. In fact, the poll shows that further slowing economic growth is expected. In the first quarter of 2015, Indonesia’s economic growth came at 4.71 percent (y/y), the weakest growth pace in six years. According to the poll, analysts see a gross domestic product (GDP) growth rate of 4.61 percent (y/y) in the second quarter of 2015.

    Lanjut baca ›

  • Indeks Harga Konsumen Indonesia: Inflasi Juli Terkendali

    Bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) memprediksi melihat inflasi Indonesia di bulan Juli dalam cakupan 0,46 - 0,60% pada basis month-on-month (m/m). Inflasi di Indonesia selalu memuncak pada bulan Juni, Juli dan Agustus karena peningkatan belanja konsumen karena perayaan Ramadan & Idul Fitri dan juga awal tahun ajaran baru. Pada awal bulan ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowadojo mengatakan bahwa inflasi tahunan diprediksi untuk turun di bawah 7% di bulan Juli, dari 7,26% (y/y) di bulan Juni.

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Tidak Ubah Suku Bunga Selama 5 Bulan Berturut-Turut

    Seperti yang telah diprediksi, Bank Indonesia tidak mengubah tingkat suku bunganya pada pertemuan Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa (14/07). BI rate yang menjadi acuan dipertahankan pada 7,50%, sementara fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi) dan suku bunga lending facility dipertahankan masing-masing pada 5,50% dan 8,00%. Bank Indonesia meyakini bahwa kondisi tingkat suku bunga saat ini sejalan dengan upaya untuk menurunkan inflasi dan juga mendukung rupiah yang melemah menjelang perkiraan pengetatan moneter lebih lanjut oleh Amerika Serikat (AS) di kemudian hari pada tahun ini.

    Lanjut baca ›

  • Bank Indonesia Diprediksi Belum Akan Memotong Tingkat Suku Bunga

    Kebanyakan analis setuju bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan tingkat suku bunga yang sama dalam pertemuan Dewan Gubernur yang dijadwalkan untuk dilaksanakan pada hari Selasa 14 Juli 2015. Bank sentral Indonesia dipediksi akan mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) pada 7,50%, fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi) pada 5,50%, dan suku bunga lending facility pada 8,00% karena tingkat inflasi Indonesia telah meningkat cepat baru-baru ini sementara rupiah mengalami tekanan karena faktor-faktor eksternal.

    Lanjut baca ›

  • Penjualan Mobil di Indonesia Juni 2015: Lebih Tinggi, namun Lebih Rendah Juga

    Sejalan dengan perkiraan dan tren sejarah, penjualan mobil di Indonesia naik - dalam basis bulanan - di Juni 2015 menjelang perayaan Idul Fitri (yang menandai akhir bulan puasa umat Muslim). Penjualan mobil di Indonesia biasanya naik menjelang Idul Fitri, sebuah tradisi yang melibatkan perpindahan sementara jutaan orang Indonesia dari kota-kota ke daerah asal mereka. Sebelum perjalanan ke tempat asal, sebagian dari para pemudik ini membeli mobil baru, keputusan yang sering dipengaruhi oleh kampanye promosi dan program diskon.

    Lanjut baca ›

  • Perekonomian Indonesia: Revisi Pertumbuhan PDB, Kredit & Rupiah

    Pemerintah Indonesia merevisi target pertumbuhan perekonomian 2015. Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, menyatakan pada hari Jumat (03/07) bahwa target Pemerintah yang sebelumnya 5,8% pada basis year-on-year (y/y) terlalu tinggi dan tidak realistis mengingat konteks perekonomian internasional dan domestik yang tidak kondusif. Pemerintah merevisi turun target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 2015 menjadi 5,2% (y/y). Djalil mengatakan bahwa perekonomian global diproyeksi untuk bertumbuh 2,9% (y/y) di 2015 dari perkiraan awal 3,5% (y/y).

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru Inflation

No business profiles with this tag