Di bawah ada daftar dengan kolom dan profil perusahaan yang subyeknya berkaitan.

Berita Hari Ini Indonesia Stock Exchange

  • Pasar Saham Indonesia: Apa Saham Unggulan pada tahun 2016?

    Meskipun tantangan tetap ada, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan naik pada tahun 2016, melebihi level 5.000 poin. Tahun lalu IHSG turun 12,13% menjadi ditutup pada 4.593,01 poin. Khususnya untuk sektor infrastruktur, perbankan, konsumsi, semen, properti dan konstruksi di Indonesia diprediksi akan memiliki kinerja yang baik tahun ini karena percepatan pertumbuhan ekonomi domestik yang didukung oleh pengeluaran pemerintah dan paket stimulus ekonomi baru-baru ini.

    Lanjut baca ›

  • Pasar Saham Indonesia: Kinerja IHSG pada Tahun 2015

    Hari perdagangan terakhir tahun 2015 di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah berlalu dan sekarang saatnya untuk melihat kembali kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah selama tahun 2015. Tahun 2015 merupakan tahun yang hektik, ditandai dengan volatilitas tinggi karena ketidakpastian tentang waktu kenaikan tingkat suku bunga AS (yang akhirnya diputuskan oleh Federal Reserve pada bulan Desember 2015) dan perlambatan ekonomi Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

    Lanjut baca ›

  • Indeks Harga Saham Gabungan Jatuh, Rupiah Menguat

    Indeks-indeks saham di Asia Tenggara jatuh pada hari Jumat (18/12), dipimpin oleh indeks-indeks acuan di Thailand dan Indonesia. Pasar-pasar Asia ini mengikuti koreksi global yang terjadi setelah investor mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi dari kenaikan suku bunga Federal Reserve. Saham-saham di Amerika Serikat (AS) dan Eropa turun pada hari Kamis dan hari Jumat, sementara harga minyak dan komoditi-komoditi lainnya terus menurun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia turun 1,92 persen menjadi 4,468.65 poin.

    Lanjut baca ›

  • Saham & Rupiah Indonesia: Aliran Modal Keluar Setelah Reli Kelegaan Pasar

    Setelah reli kuat pada hari Kamis (merespon positif terhadap pengumuman Federal Reserve untuk menaikkan Fed Fund Rate), aset-aset Indonesia melemah pada hari Jumat (18/12) sementara kebanyakan pasar Asia turun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,20% menjadi 4.501,34 poin pada pukul 09:45 WIB, sementara rupiah telah melemah 0,22% menjadi Rp 14.040 per dollar Amerika Serikat (Bloomberg Dollar Index). Karena itu, saham-saham Indonesia mengikuti contoh saham-saham Amerika Serikat (AS) yang jatuh semalam.

    Lanjut baca ›

  • Saham & Rupiah Indonesia Menguat setelah Kenaikan Suku Bunga Amerika Serikat

    Saham dan rupiah Indonesia merespon sangat positif terhadap keputusan Federal Reserve Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan Fed Fund Rate yang menjadi acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu (16/12). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 1,62% menjadi 4.555,96 poin, sementara rupiah menguat 0,44% menjadi Rp 14.009 per dollar AS. Tidak hanya saham di Indonesia tetapi saham global juga sangat naik pada akhir dari ketidakpastian yang berkelanjutan mengenai waktu kenaikan suku bunga AS.

    Lanjut baca ›

  • Bagaimana Saham & Mata Uang Asia Bereaksi pada Kenaikan Suku Bunga Federal Reserve?

    Federal Reserve Amerika Serikat (AS) akhirnya memutuskan untuk menaikkan Fed Fund Rate sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan di bulan Desember (15-16 Desember) karena perbaikan yang signifikan pada kondisi pasar tenaga kerja AS (tingkat pengangguran di AS telah jatuh menjadi 5%) dan inflasi AS diproyeksikan untuk mencapai target the Fed sebesar 2% pada jangka waktu menengah. Setelah pengumuman ini saham AS melonjak. Pasar negara-negara berkembang tidak mengalami capital outflows besar-besaran setelah kenaikan ini. Indeks-indeks saham di Asia menguat tajam pada hari Kamis pagi (17/12).

    Lanjut baca ›

  • Update Pasar Saham & Rupiah Indonesia: Menjelang Rapat Fed, Saham Asia Melemah

    Bursa saham di Asia mengalami cuaca buruk karena para investor menarik dana dari pasar negara-negara berkembang. Pada pukul 11:25 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia telah jatuh 1,11% menjadi 4.344,69 poin, sementara rupiah telah melemah 0,54% menjadi Rp 14.068 per dollar Amerika Serikat (Bloomberg Dollar Index). Para investor mencari aset yang (lebih) aman haven karena Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan Fed Fund Rate (untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade) pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya (dijadwalkan pada 15-16 Desember).

    Lanjut baca ›

  • Indonesian Stocks & Rupiah Weaken Ahead of Fed Fund Rate Decision

    On the last trading day of the week, Indonesian stocks plunged 1.63 percent to 4,393.52 points, while the rupiah depreciated 0.22 percent to IDR 13,984 per US dollar (Bloomberg Dollar Index). Most Asian indices were weaker as investors are bracing for - most likely - the first Fed Fund Rate hike in nearly a decade. On 15-16 December the US Federal Reserve will hold a crucial policy meeting. Tighter monetary policy in the USA leads to capital outflows from Indonesia as the country is regarded particularly vulnerable to such a move.

    Lanjut baca ›

  • Indonesia Stock Market & Rupiah Update: What Happened Today?

    Asian stock indices - including Indonesia's benchmark Jakarta Composite Index which reopened after a market holiday - were mostly in red territory on Thursday (10/12) as investors are cautious ahead of the looming US interest rate hike, expected to be decided upon at the Federal Reserve's next policy meeting (15-16 December), as well as low oil prices and falling US stocks overnight. Moreover, the central bank of China allowed its yuan to depreciate further (to a near four-month low), hence resulting in the resurgence of some fears of a currency war in Asia.

    Lanjut baca ›

  • IPO of Mahaka Radio Integra on the Indonesia Stock Exchange

    Indonesian radio broadcasting company Mahaka Radio Integra, part of the Mahaka Group, plans to acquire one radio station in Jakarta as well as two new radio stations in Medan and Makassar in 2016. Through these acquisitions the company aims to control a 30-40 percent market share in the nation's radio industry by 2017. To finance these corporate actions Mahaka Radio Integra will use part of proceeds from the initial public offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange (IDX) this month.

    Lanjut baca ›

Artikel Terbaru Indonesia Stock Exchange

  • Adanya Pengurangan Pembelian Obligasi AS Menjatuhkan Saham Asia

    IHSG masih dalam laju pelemahannya setelah pelaku pasar turut merespon negatif hasil rapat FOMC yang mensinyalkan akan adanya pengurangan pembelian obligasi AS dalam beberapa bulan ke depan dan terimbas pelemahan laju bursa saham Asia setelah rilis pre-HSBC manufacturing PMI China menunjukkan adanya penurunan. IHSG yang sedang mencoba untuk keluar dari tren pelemahan menjadi berkurang peluangnya dengan maraknya sentimen-sentimen negatif sehingga memicu adanya aksi jual, termasuk laju nilai tukar Rupiah yang masih betah dalam tren penurunannya membuat pelaku pasar semakin kehilangan mood.

    Lanjut baca ›

  • FOMC: Tapering of Quantitative Easing Might Start Sooner than Expected

    The Federal Reserve, central banking system of the United States, expects that the current economic recovery of the USA is set to continue. In the minutes of the latest Federal Open Market Committee (FOMC) meeting, held at end-October 2013, it is mentioned that within the next few months the Federal Reserve can start winding down its monthly USD $85 billion stimulus program (known as quantitative easing). The next FOMC meeting, which will shed more light on the future of the bond-buying program, is scheduled for December 2013.

    Lanjut baca ›

  • Downgrade Ekonomi Dunia oleh OECD Berdampak pada Pasar Saham Asia

    OECD Growth Downgrade Results in Falling Asian Stock Markets

    Tampaknya laju IHSG tidak sebaik sehari sebelumnya dimana mampu menguat jelang akhir sesi perdagangan. IHSG sedari awal perdagangan terus melaju melemah setelah terimbas penurunan bursa saham Asia. Seperti yang pernah kami katakan dimana setiap adanya kenaikan akan selalu dimanfaatkan untuk aksi jual sehingga penguatan yang sempat terjadi hanya bersifat terbatas dan tidak dapat bertahan lama.

    Lanjut baca ›

  • Rupiah Melemah 0.57% dan IHSG Melaju 1.34% pada Hari Senin

    Positifnya laju bursa saham Asia sepanjang sesi yang terimbas dari menghijaunya bursa saham AS dan Eropa di akhir pekan kemarin dan adanya spekulasi Pemerintah China akan melakukan reformasi ekonomi untuk menopang pertumbuhan negaranya dan berita positif dari tetapnya rating BBB- peringkat utang Indonesia oleh Fitch Rating memberikan angin segar pada IHSG pada hari Senin (18/11).

    Lanjut baca ›

  • Financial Results Indonesian Companies Quarter III-2013

    Indonesia Investments presents a selection of corporate earnings reports (third quarter 2013) of Indonesian companies that are listed on the Indonesia Stock Exchange, categorized by sector: (1) agriculture & mining, (2) basic industry and chemicals, (3) miscellaneous industry, (4) consumer goods, (5) property and real estate, (6) infrastructure, utilities and transportation, (7) finance, and (8) trade, services and investment. The tables display both net profit (loss) and revenues over the first nine months of 2013, together with year-on-year (yoy) growth.

    Lanjut baca ›

  • Unable to Continue Rebound; Indonesia's Stock Index Falls 0.73%

    Indonesia's benchmark stock index (IHSG) was not able to continue its rebound. On Friday (15/11), the IHSG fell 0.73 percent to 4,335.45 points amid widespread profit taking. Foreign investors recorded net selling of IDR 193 billion (USD $16.9 million) on today's trading day. Moreover, investors are concerned about the impact of the higher interest rate of the central bank (7.50 percent), particularly on the property and banking sectors in the fourth quarter of 2013.

    Lanjut baca ›

  • Pesimisme Mewarnai Pasar Indonesia: IHSG Terjun 1.80% pada Rabu

    Seperti yang kami sampaikan sebelumnya dimana pelemahan terbatas akan sulit tercapai dengan negatifnya sentimen yang justru datang dari dalam negeri. Aksi jual masih dimungkinkan akan berlanjut dan akan berpengaruh pada masih melemahnya IHSG. Laju IHSG bukannya membaik, justru semakin anjlok. Tampaknya pelaku pasar, terutama asing, memanfaatkan rilis kenaikan BI rate tersebut untuk jor-joran melakukan aksi jual. Rilis kenaikan BI rate tersebut tampak menjadi pembenaran dilakukannya aksi jual besarbesaran tersebut.

    Lanjut baca ›

  • Market Update: IPOs on the Indonesia Stock Exchange in 2013

    Five more new public listings are expected on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the remainder of 2013 despite the current less rosy macroeconomic environment in Indonesia. The companies that are expected to conduct their initial public offering (IPO) are Indomobil Multi Jasa, Dwi Aneka Jaya Kemasindo, Blue Bird, Soechi Lines, and Sawit Sumbermas Sarana. So far this year, 26 Indonesian companies went public on the IDX. At the start of the year, the IDX targeted for at least 30 new listings in 2013.

    Lanjut baca ›

  • Ahead of the Bank Indonesia Meeting Jakarta Composite Index Falls 0.78%

    The Jakarta Composite index (Indonesia's benchmark stock index or IHSG) fell on Monday (11/11) amid mixed Asian markets. Not even positive finishes on Wall Street last Friday (08/11) were able to support the IHSG. Most investors seem to be waiting for results of Bank Indonesia's Board of Governor's Meeting which is scheduled for Tuesday (12/11). This meeting will provide answers about the central bank's view of the domestic economy and whether it thinks another adjustement of the BI rate is necessary.

    Lanjut baca ›

  • Jakarta Composite Index (IHSG) and Rupiah Advance on Thursday

    Contrary to most Asian indices, Indonesia's Jakarta Composite Index (IHSG) managed to post a gain on Thursday (07/11). The IHSG seemed to follow the upward movement of Wall Street on the previous day (06/11) after a number of Federal Reserve officials stated to support the continuation of the Fed's monthly USD $85 billion bond-buying program (quantitative easing). Despite continued foreign net selling, the IHSG index rose 0.82 percent to 4,486.11 points as domestic purchases offset foreign selling.

    Lanjut baca ›

No business profiles with this tag